Gubernur dan Ketua DPRD Tinjau Kondisi Jembatan

TINJAU JEMBATAN: Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang (paling kanan) bersama Ketua DPRD Kaltara Achmad Djufrie (tiga dari kanan) meninjau kondisi Jembatan Sei Kayan pasca ditabrak tongkang.

DALAM upaya mengantisipasi risiko keselamatan dan menjaga kelancaran mobilitas masyarakat, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang bersama Ketua dan anggota DPRD Kaltara, serta Satket PJN 1 BPJN Kaltara, turun langsung memantau kondisi Jembatan Sei Kayan.

Jembatan yang sebelumnya mengalami tabrakan oleh kapal ponton, kini tengah mendapatkan penanganan intensif. Hasil pantauan media ini, meskipun jembatan masih dapat dilalui. Kendaraan bermuatan berat harus mengantre di sisi jembatan yang rusak.

Gubernur mengatakan, untuk mengurangi risiko kecelakaan lebih lanjut pihak pengelola telah memasang marka pembatas. Bahkan menetapkan aturan batas tonase bagi kendaraan yang melintas.

“Beberapa bagian jembatan yang terdampak, seperti baut yang lepas, sudah diganti. Namun terdapat juga posisi bengkok di sambungan yang masih perlu diperbaiki. Kami telah bekerjasama dengan Balai Jalan untuk membangun posko pengawasan sementara,” ujar Zainal, Selasa (4/3).

Baca Juga  Patroli Penertiban PKL, Hanya Diberikan Teguran Lisan dan Tertulis

Ia menekankan jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung penting antara Tanjung Selor dengan Tanjung Palas. Termasuk menghubungkan ke daerah lain seperti Tana Tidung dan Malinau.

“Jembatan ini urat nadi bagi mobilitas masyarakat di wilayah ini. Kami tengah menunggu tim dari Jakarta untuk melakukan pengukuran menyeluruh, guna menentukan tingkat kerusakan dan langkah perbaikan yang harus dikejarkan,” ungkapnya.

Baca Juga  Korban Pengeroyokan Personel Polres Tarakan Diberi Dukungan Moral

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kaltara Achmad Djufrie memberikan dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menjaga dan melindungi aset vital ini. “Jembatan ini sangat vital bagi masyarakat Tanjung Selor dan Tanjung Palas serta sekitarnya. Kami harus menjaga infrastruktur bersama-sama. Jika ada alternatif penghubung, misalnya pembangunan jembatan baru. Kami mendukung, agar jika terjadi kerusakan yang parah, masyarakat tidak terisolasi,” terangnya.

Lebih lanjut, Achmad Djufrie menyinggung perlunya mencari solusi jangka panjang. Semua pihak dapat mempertimbangkan pembangunan jembatan alternatif di daerah seperti Tanjung Buyu. Nantinya bisa menghubungkan Tanjung Selor ke Tanjung Palas atau Tanjung Buka.

Baca Juga  Warga Jembatan Bongkok Geger Penemuan Mayat

“Hal ini akan membuka peluang bagi peningkatan produksi pertanian di wilayah tersebut,” imbuhnya.

Pihak BPJN Kaltara bersama stakeholder terkait lainnya telah melakukan koordinasi intensif untuk menahan arus kendaraan. Khususnya yang muatan lebih dari 8 ton, guna mengurangi beban pada struktur jembatan yang sudah mengalami kerusakan. Upaya bersama antara pemerintah provinsi, DPRD, dan instansi terkait diharapkan dapat segera mengembalikan fungsi optimal Jembatan Sei Kayan.

Sehingga mobilitas masyarakat dan distribusi barang tidak terganggu. Masyarakat pun diimbau untuk mematuhi aturan lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di posko pengawasan demi keselamatan bersama. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini