TANJUNG SELOR – Program Kaltara Berzakat masih tetap berlanjut pada tahun ini. Meskipun perayaan Idulfitri masih 20 hari ke depan, namun pembayaran zakat sudah mulai terlaksana.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menekankan, zakat tidak hanya sebagai kewajiban umat Islam. Melainkan sebagai manifestasi syukur atas rezeki yang telah diterima dan wujud kepedulian sosial kepada sesama.
“Dalam bulan Ramadan yang suci, kita diajarkan untuk meningkatkan ketakwaan. Tak hanya dengan berpuasa, tetapi juga dengan amalan seperti berzakat, berinfak, dan bersedekah,” ujarnya, Senin (10/3).
Ia menegaskan bayar zakat, baik fitrah maupun harta, memiliki peran strategis dalam mendukung kesejahteraan umat. Menurutnya, membayar zakat merupakan bentuk syukur atas rezeki yang diterima. Sekaligus membantu menurunkan angka stunting dan mengurangi kemiskinan di wilayah Kaltara.
“Harapan kita agar masyarakat, terutama ASN memahami pentingnya zakat, infak, dan sedekah untuk kesejahteraan bersama,” ungkapnya.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kalimantan Utara menargetkan pengumpulan zakat sebesar Rp 6 miliar tahun 2025, naik dari target Rp3 miliar pada tahun sebelumnya. Ketua Baznas Kaltara Ubid Hadruni menyampaikan, target tersebut merupakan hasil telaah dari perjalanan pengumpulan zakat tahun 2024.
“InsyaAllah, target Rp 6 miliar akan terkumpul hingga Desember 2025 melalui berbagai program. Termasuk zakat fitrah, zakat mal, fidyah, infak, dan sedekah,” sebutnya.
Hingga akhir 2024, Baznas telah mencatat pengumpulan zakat mencapai Rp 4,2 miliar dengan partisipasi lebih dari 3.380 muzaki. Ubid menambahkan program ini akan terus digencarkan melalui kampanye, sosialisasi, dan edukasi. Agar masyarakat, pemerintah, serta sektor swasta semakin berperan aktif menyalurkan zakat.
Dengan membayar zakat, tidak hanya memenuhi kewajiban sebagai muslim. Tetapi juga membantu meringankan beban mereka yang kurang mampu. “Ini upaya untuk memastikan pada hari raya nanti, kita semua dapat merasakan kebahagiaan yang sama,” ujarnya.
Program Kaltara Berzakat ini diharapkan tidak hanya menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas sosial. Tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi umat.
“Dengan dukungan penuh dari semua pihak, setiap amal dan kebaikan yang ditunaikan akan membawa dampak positif. Bagi pembangunan daerah dan kemakmuran masyarakat secara menyeluruh,” harapnya. (kn-2)