TARAKAN – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tarakan melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) turut melakukan pemantauan harga bahan pokok, selama Ramadan.
Pemantauan dilakukan di beberapa pasar selama sepekan. Tak hanya memantau harga bahan pokok, bahkan polisi mendapat keluhan perihal LPG 3 kg yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Untuk LPG 3 kilogram, kami menerima keluhan masyarakat terkait penjualan di atas HET. Tim kami tengah melakukan pendalaman informasi dan penyelidikan untuk mengidentifikasi titik-titik yang diduga terlibat dalam praktik tersebut,” tegas Kasat Reskrim Polres Tarakan AKP Ridho Pandu Abdillah melalui Kanit Tipidter Ipda Ghazy Prima Daffa, Senin (10/3).
Bila terbukti melanggar, kata Ghazy, sanksi tegas akan diberikan berdasarkan aturan yang berlaku. Selain persoalan harga LPG, polisi turut memantau bahan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk harga ayam per kilogram sekarang berada di kisaran Rp 50 ribu.
Sebelumnya, di angka Rp 48 ribu, sehingga ada kenaikan Rp 2 ribu. Namun, variasi harga tergantung dari pedagangnya, ada yang menjual di harga Rp 49 ribu hingga Rp 50 ribu.
“Untuk telur, harganya bervariasi tergantung ukuran. Telur kecil dijual sekitar Rp 60 ribu per piring, telur ukuran sedang Rp 62 ribu dan yang besar mencapai Rp 65 ribu. Kami mendapatkan informasi harga-harga ini cenderung naik menjelang hari raya dan baru turun lagi setelahnya. Namun, menjelang akhir bulan puasa biasanya akan terjadi kenaikan kembali, berkisar Rp 2-3 ribu,” sebutnya.
Sementara harga cabai termasuk stabil meskipun ada sedikit kenaikan. Cabai biasa dihargai sekitar Rp 180 ribu per kilogram, tapi kenaikannya tidak signifikan. Jika terjadi kenaikan yang besar, biasanya langsung dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk memastikan penyebabnya.
Sementara harga bawang, kondisinya relatif stabil, masih di kisaran Rp 50 ribu per kilogram. Begitu juga dengan ikan seperti tongkol atau bandeng, yang harganya lebih bergantung pada kondisi cuaca dan kelautan daripada faktor bulan puasa. “Jika laut sedang bagus, harga stabil. Namun jika ada badai atau ombak besar, biasanya harga ikan akan naik,” tegasnya.
Mengenai beras, tidak terlihat ada lonjakan harga yang berarti. Harga beras premium seperti merek Mawar, ukuran 10 kilogram, saat ini sekitar Rp 150 ribu, naik dari sebelumnya Rp 148 ribu. Sedangkan beras medium dengan kemasan 5 kilogram berbendera SPHP dijual di harga Rp 60 ribu per kemasan. Distribusi jenis ini dikoordinasikan oleh Bulog sebagai upaya stabilisasi pasar menjelang puasa.
Tak hanya itu, pihaknya juga memantau agar tidak ada permainan harga atau penimbunan bahan pokok. Hingga saat ini belum ditemukan indikasi kuat adanya praktik tersebut di pasar-pasar lokal. (kn-2)