TARAKAN – Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Kaltara menemukan dugaan kecurangan pada takaran minyak goreng merk Minyakita di Kota Tarakan. Dugaan tersebut terungkap di salah satu toko yang menjual produk Minyakita.
Kanit 3 Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Kaltara AKP Randhya Sakhtika Putra menyatakan, setelah adanya laporan serupa di Jakarta, segera diperintahkan untuk memeriksa toko-toko di seluruh wilayah Kaltara.
Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan si kemasan tidak sesuai dengan takaran yang tertera. “Kami menemukan takaran Minyakita dalam kemasan tidak sesuai, terutama pada kemasan 1 liter. Setelah diperiksa, isinya hanya sekitar 900 mililiter,” ungkap Randhya, Selasa (11/3).
Untuk wilayah Tarakan, Randhya memimpin pemeriksaan secara langsung bersama tim Subdit Indagsi. Sementara itu, di wilayah Tanjung Selor, pemeriksaan dilakukan dengan berkoordinasi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kaltara serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Dalam pengecekan di lapangan, petugas menggunakan gelas ukur untuk memastikan volume isi kemasan Minyakita.
Sejumlah toko di Tarakan diketahui menjual produk dengan takaran yang tidak sesuai. Namun, Randhya menegaskan beberapa toko lainnya masih memiliki produk Minyakita yang sesuai takaran aslinya. Ia juga mengarahkan para pedagang agar berhenti menjual Minyakita yang takarannya kurang dari standar.
“Kami sudah memberikan imbauan kepada toko-toko yang kami temukan menjual Minyakita dengan isi yang tidak sesuai. Agar menghentikan penjualan sementara waktu,” jelasnya.
Menurut Randhya, pedagang setempat tidak mengetahui volume Minyakita telah berkurang sebelum didistribusikan ke Tarakan. Dari hasil investigasi ini, polisi juga telah mengidentifikasi sejumlah perusahaan distributor yang menyalurkan Minyakita ke berbagai toko dan ritel di kawasan tersebut.
Nama-nama perusahaan distributor ini telah dikantongi untuk memperdalam penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan menelusuri hingga ke pihak produsen yang berada di luar wilayah ini,” tegasnya. (kn-2)
