TARAKAN – Pembangunan tembok tambahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan telah selesai sepenuhnya. Diharapkan dengan selesainya proyek ini, keamanan dan kondusifitas di dalam lapas dapat lebih terjaga.
Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Jupri menjelaskan, pembangunan tembok ini menghabiskan anggaran hampir Rp 6 miliar pada tahun 2024. Dia menyebutkan, lapas saat ini mengalami kelebihan kapasitas yang cukup parah. Dengan daya tampung hanya 460 orang, namun dihuni lebih dari 1.229 warga binaan.
“Dengan kondisi over kapasitas seperti ini, risiko gangguan keamanan yang kompleks tak dapat dihindari. Apalagi, jumlah petugas yang tersedia tidak memadai untuk menangani situasi seperti ini. Meskipun begitu, kami selalu berusaha semaksimal mungkin dengan segala keterbatasan yang ada,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jupri menuturkan pembangunan tembok baru yang dilengkapi lapisan galvanis menjadi salah satu langkah strategis dalam mencegah pelarian. Dengan tembok setinggi lebih dari tiga meter yang disempurnakan dengan galvanis. Potensi pelarian melalui metode konvensional seperti menggunakan kain sarung tidak bisa dilakukan warga binaan.
“Kalau hanya tembok biasa tanpa galvanis, tentunya masih ada kemungkinan penghuni memanfaatkan cara-cara tertentu untuk memanjat. Seperti menggulung sarung atau bekerja sama dengan pihak luar. Sekarang, dengan galvanis, hal itu jadi sulit terjadi,” jelasnya.
Jupri mengakui tembok tambahan ini merupakan solusi sementara mengingat kebutuhan lapas terhadap fasilitas dan personel yang ideal masih jauh dari terpenuhi. Saat ini, jumlah petugas di Lapas Kelas IIA Tarakan hanya berkisar 83 orang, termasuk staf yang diperbantukan saat malam hari. Idealnya, dibutuhkan setidaknya 120 petugas agar pengawasan lebih optimal. Dengan dua petugas berjaga di setiap blok.
Tidak hanya tembok, lapas juga telah membangun empat pos pengawasan baru yang letaknya berada di luar area utama. Menurut Jupri, penempatan pos ini lebih strategis dibandingkan sebelumnya yang berada di dalam lapas, karena memungkinkan pengawasan lebih luas dan menyeluruh hingga area sekitar kamar tahanan.
“Upaya peningkatan fasilitas ini telah memberikan dampak positif terhadap keamanan secara keseluruhan. Tembok baru ini sudah memenuhi standar keamanan yang baik. Tingginya mencapai tiga meter lebih dengan tambahan galvanis, sehingga kini jauh lebih aman dan nyaman untuk petugas dalam menjaga lapas,” bebernya.
Meski demikian, Jupri tetap berharap adanya tambahan anggaran dan personel di masa depan. Agar sistem pengamanan Lapas Kelas IIA Tarakan semakin kokoh dan mampu menghadapi tantangan operasional yang ada. (kn-2)