TANJUNG SELOR – Mempersiapkan Lebaran Idulfitri 1446, Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala menegaskan, pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, daerah, dan seluruh OPD terkait dalam meningkatkan pengamanan jalur mudik dan balik.
Dalam rapat koordinasi yang digelar Pemprov Kaltara bersama stakeholder terkait, ia menjelaskan kesiapan berbagai instansi. Baik yang menangani transportasi darat, laut, maupun sektor pendukung lainnya. Guna memastikan kelancaran arus pergerakan masyarakat.
“Prioritas utama kami, mengamankan arus mudik dan balik, terutama menjelang momen Lebaran. Setiap tahun, inilah yang selalu kami sinergikan untuk menjaga kelancaran perjalanan dan distribusi barang esensial. Sehingga masyarakat tidak mengalami keterlambatan dalam memperoleh kebutuhan pokok,” ujarnya, Selasa (18/3).
Ia menambahkan, meskipun upaya pengamanan telah terus ditingkatkan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Khususnya setelah sejumlah kecelakaan transportasi pada tahun-tahun lampau, masih ada ruang untuk evaluasi lebih lanjut.
“Kami terus belajar dari pengalaman, seperti kejadian kecelakaan transportasi yang pernah terjadi. Oleh karena itu, evaluasi kapasitas operasional, kesiapan mental dan kesehatan para operator. Serta pengaturan kapasitas muatan sangat kami tekankan, agar tidak terjadi kelebihan beban yang dapat memicu kecelakaan,” jelasnya.
Ia juga menyinggung tentang pentingnya pengawasan khusus di sektor transportasi laut. Yang masih rentan terhadap kecelakaan antar pulau dan antar sungai. Meskipun saat Lebaran biasanya arus transportasi melalui sungai tidak terlalu padat, transportasi antar pulau memang menjadi fokus utama.
“Kami memperkuat pengamanan di pelabuhan untuk memastikan kendaraan berat yang mengangkut barang seperti semen dan kebutuhan pokok dapat melintas dengan aman,” tambahnya.
Selain itu, Ingkong Ala menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan perjalanan. Melainkan juga untuk menstabilkan harga pokok dan distribusi barang esensial di setiap kota dan kabupaten.
“Kami ingin memastikan bahwa harga pokok tetap stabil dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Tanpa adanya lonjakan harga akibat gangguan distribusi. Semua pihak harus bekerjasama untuk menjaga kestabilan ini,” pesannya.
Rapat koordinasi yang dihadiri oleh berbagai pejabat OPD dan instansi terkait ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kaltara, untuk mewujudkan sistem pengamanan yang terintegrasi. Sehingga momen perayaan Idufitri tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
Dengan komitmen bersama dan evaluasi berkelanjutan, diharapkan pengamanan jalur mudik dan balik ke depan akan semakin optimal. Memberikan kepastian dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Utara.
Dalam pengamanan jelang Idulfitri, TNI/Polri ditugaskan untuk mengawal secara langsung arus mudik dan balik Lebaran. Dalam Operasi Ketupat Kayan 2025, Kapolda Kaltara Irjen Hary Sudwijanto menegaskan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat menjadi prioritas utama.
Ia menjelaskan, upaya pengamanan Lebaran tidak hanya mengandalkan kehadiran TNI dan Polri. Melainkan juga melibatkan berbagai instansi dan pemerintah daerah.
“Pengamanan tidak terbatas di jalur mudik saja, tetapi juga mencakup tempat-tempat ibadah, lokasi wisata. Serta area yang rawan kerumunan dan kecelakaan. Dalam hal ini, ribuan personel gabungan telah ditempatkan, termasuk sekitar 1.500 personel dan 44 pos pelayanan di seluruh Kalimantan Utara. Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pelaku perjalanan,” jelasnya.
Selain aspek pengamanan, perhatian serius diberikan terhadap dinamika ekonomi masyarakat jelang Lebaran. Kenaikan permintaan terhadap bahan pokok penting (bapokting) dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk meraup keuntungan berlebih. Sehingga harga mengalami lonjakan.
Informasinya, masih banyak pedagang yang tidak memahami harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini berpotensi menyebabkan kelangkaan dan ketidakstabilan harga di pasar.
“Kami akan mengawasi rantai distribusi agar harga tetap terjangkau dan pasokan kebutuhan masyarakat tidak terganggu. Sehingga baik konsumen maupun pedagang tidak dirugikan,” tegasnya.
Dengan pendekatan terpadu antara pengamanan dan pengawasan harga, pemerintah berharap agar momentum lebaran dapat berlangsung dengan lancar. Masyarakat diharapkan merasakan kenyamanan dalam perjalanan, beribadah. Serta menikmati waktu libur tanpa kekhawatiran terkait keamanan dan ketersediaan barang kebutuhan pokok.
Keterlibatan berbagai pihak dalam koordinasi ini menjadi kunci utama. Untuk meminimalisir potensi tindak kejahatan, serta menjaga stabilitas ekonomi selama periode perayaan Lebaran. (kn-2)