TARAKAN – Jelang Idulfitri 1446 Hijriah, belum terjadi lonjakan penumpang di Bandara Juwata Tarakan.
Ketua Posko Bandara Daverius Maarang menjelaskan, data harian biasanya dicatat pada malam hari setelah penerbangan terakhir. Sehingga biasanya akan diperbaharui keesokan paginya. Daverius memaparkan data perbandingan arus kedatangan dan keberangkatan antara tahun 2024 dan 2025.
Pada H-6 atau 25 Maret 2025, jumlah penerbangan kedatangan di tahun 2024 mencapai 24 flight. Sedangkan di tahun 2025 hanya 17 flight, dengan penurunan sebesar 29,17 persen.
“Data penumpang kedatangan juga menurun dari 890 orang pada tahun 2024 menjadi 825 orang tahun ini, berkurang 7,30 persen. Namun, untuk kargo kedatangan terdapat peningkatan 10,73 persem. Dari 28,223 ton di tahun 2024 menjadi 31,252 ton ditahun ini,” sebut Daverius.
Sementara itu, untuk keberangkatan pada H-6, jumlah penerbangan menurun dari 22 flight tahun 2024, menjadi 17 flight tahun ini. Dengan penurunan 22,73 persen. Penumpang keberangkatan mengalami penurunan signifikan sebesar 26,04 persen. Dari 1.536 orang ditahun 2024 menjadi 1.136 orang tahun 2025. Sedangkan kargo keberangkatan mengalami penurunan hingga 39,01 persen, dari 14,4 ton ditahun 2024) menjadi 8,778 ton tahun 2025.
“Untuk puncak arus mudik telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan pada tanggal 28 Maret (H-3). Sementara puncak arus baliknya diperkirakan terjadi pada 6 April (H+5). Data prediksi jumlah penumpang biasanya diukur berdasarkan pemesanan tiket yang terpusat di Jakarta,” tegasnya.
Mengenai kendala operasional, Daverius menginformasikan bahwa sejauh ini belum ada kejadian signifikan yang tercatat di posko. Beberapa insiden kecil seperti delay akibat cuaca atau masalah teknis adalah hal yang biasa terjadi.
Disinggung terkait adanya kendala teknis dari salah satu pesawat, ia menegaskan sempat terjadi insiden pada pesawat Lion Group. Pesawat mengalami masalah pada sistem kemudi saat mendarat sehingga berhenti di taxiway. Sebagai solusi, armada pengganti segera didatangkan dari Makassar untuk mengangkut penumpang menuju Balikpapan.
“Pesawat yang bermasalah tersebut saat ini masih dalam proses perbaikan, dan jadwal keberangkatan berikutnya masih menunggu konfirmasi lebih lanjut. Meski demikian, operasional keseluruhan bandara tidak terganggu karena Lion Group memiliki armada cadangan yang memadai,” jelasnya. (kn-2)