TARAKAN – Setelah Lebaran, volume sampah di Kota Tarakan meningkat sekitar 10 hingga 15 ton per hari. Pada hari-hari biasa, total sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Hake Babu berkisar 151 ton per hari.
Namun, selama periode Lebaran, jumlah tersebut melonjak menjadi 160-165 ton per hari. “Peningkatan sampah sudah mulai terlihat sejak tiga hari sebelum Lebaran (H-3). Pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat saat menjelang dan pada Hari Raya menjadi salah satu penyebab utama. Lebaran itu memang identik dengan peningkatan sampah, baik yang organik maupun non organik,” jelas Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Pengendalian Bahan dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan Edhy Pujianto, Selasa (8/4).
Selain konsumsi yang tinggi, Edhy juga mencatat adanya fenomena masyarakat yang membersihkan rumah secara besar-besaran menjelang Lebaran. Salah satunya membuang barang-barang yang tidak terpakai.
“Mungkin sampah yang sudah disimpan selama 11 bulan akhirnya dikeluarkan semuanya. Tapi Alhamdulillah, dengan koordinasi dan kerja sama di lapangan, semua berjalan relatif lancar,” jelasnya.
Guna mengantisipasi lonjakan ini, pihak DLH memastikan armada truk sampah dalam kondisi prima dan layanan pengangkutan tetap beroperasi meskipun di tanggal merah. Terkait potensi kelebihan kapasitas di TPA Hake Babu, Edhy mengatakan Wali Kota Tarakan telah mengarahkan untuk menggunakan TPA Juata Krikil sebagai alternatif sementara sembari menunggu proses pembangunan selesai.
“Namun bersyukur, opsi tersebut belum perlu dijalankan karena ternyata TPA Hake Babu masih mampu menampung dan memproses sampah masyarakat Tarakan,” tambahnya.
Meski demikian, DLH Tarakan terus melakukan imbauan kepada masyarakat untuk lebih aktif mengolah sampah yang dapat didaur ulang, seperti kaleng atau botol air mineral. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Hake Babu.
“Bisa dijual kembali ke pengepul untuk diproses lebih lanjut. Banyak pihak yang siap menampung barang-barang seperti itu,” ungkapnya. (kn-2)