Pengoperasian Mesin X-Ray Disorot

EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN: Petugas posko Pelabuhan Malundung Tarakan harap ada perbaikan mesin x-ray.

TARAKAN – Jumlah penumpang yang melalui Pelabuhan Malundung Kota Tarakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Posko Angkutan Laut Lebaran 2025 Pelabuhan Malundung, terjadi kenaikan 29 persen. Ketua Posko Angkutan Lebaran Pelabuhan Malundung Tarakan, Umar Rahman menyatakan, posko tersebut beroperasi dari tanggal 21 Maret hingga 11 April. Selama posko beroperasi, tercatat sebanyak 21.805 penumpang melalui Pelabuhan Malundung.

Baca Juga  Pastikan Keamanan Logistik Pilbup

“Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2024, dengan penumpang hanya mencapai 16.903 orang selama periode yang sama,” ujarnya.

Umar menjelaskan puncak arus mudik terjadi pada H-6 Lebaran 2025, dengan 3.015 penumpang naik kapal dan 743 penumpang turun di pelabuhan. Sementara itu, puncak arus balik terjadi pada H+7 Lebaran, dengan 1.750 penumpang turun dan 2.050 penumpang berangkat.

Posko berakhir pada 11 April dan bersyukur tidak ada kendala selama beroperasi. Umar menilai sinergi dengan berbagai instansi menjadi kunci keberhasilan dalam melayani masyarakat saat arus mudik dan balik.

Baca Juga  Raperda RPJPD Diberikan Catatan dan Rekomendasi

“Meski berjalan lancar, ada beberapa evaluasi yang perlu dilakukan perbaikan. Salah satunya pengoperasian mesin X-ray di terminal Pelabuhan Malundung,” keluhnya.

Dengan demikian, pengawasan barang bawaan penumpang bisa lebih optimal. Penggunaan mesin X-ray terakhir kali dilakukan pada tahun 2021 lalu. Umar menyebut, kabar baiknya tahun ini akan ada pengadaan X-ray dari Pelindo Tarakan. Pihaknya juga menyoroti kelancaran masuknya kapal penumpang.

Baca Juga  Layar Sumbang 1 Perak dan 1 Perunggu

Diharapkan ke depan, di area bongkar muat barang akan ada tambahan kren untuk mempercepat proses bongkar muat kapal container. Sehingga tidak menghambat kapal penumpang yang akan beroperasi.

“Saat ini masih terjadi ketika kapal penumpang masuk, kapal kontainer yang masih bongkar muat harus menghentikan aktivitas. Namun, dengan kren tambahan, prosesnya bisa lebih cepat,” ungkapnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini