Masih Rancang Desain Perbaikan Jembatan

PEMBATASAN: Diberlakukan batasan berat kendaraan yang melintas di Jembatan Sei Kayan maksimal 20 ton.

TANJUNG SELOR – Jembatan Sei Kayan yang menghubungkan Tanjung Selor dan Tanjung Palas di Kabupaten Bulungan, saat ini masih dalam kondisi rusak akibat ditabrak kapal tongkang, awal Maret lalu.

Kerusakan yang terjadi cukup parah, mulai dari retaknya aspal di area yang tertabrak, penyok pada tiang penopang, hingga putusnya belasan baut struktural jembatan. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara Javid Hurriyanto mengonfirmasi, perbaikan jembatan ini akan segera diprioritaskan.

“Hasil evaluasi teknis sudah selesai. Kami akan merancang desain perbaikan dan rapatkan rencana dengan Kementerian PU di pusat. Sementara itu, kapal tongkang yang menabrak jembatan sudah diproses untuk mempertanggungjawabkan kerusakan,” ujarnya, Senin (14/4).

Baca Juga  Produk Lokal Bisa Bersaing

Javid menegaskan, pihak terkait, termasuk Polairud, telah dikoordinasikan untuk menangani persoalan tabrakan tersebut. Meskipun kapal tongkang yang terlibat sudah meninggalkan lokasi, pemilik kapal tetap harus bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan. Hingga saat ini, untuk menjaga keselamatan dan mencegah kerusakan lebih lanjut, diberlakukan batasan berat kendaraan yang melintas di Jembatan Sei Kayan, yakni maksimal 20 ton.

“Pembatasan ini diharapkan menjadi peringatan bagi pengendara agar lebih berhati-hati dan mendukung upaya perbaikan jembatan,” pesannya.

Baca Juga  Kunjungan Pangdam VI/Mulawarman ke Kaltara

Rencana perbaikan jembatan ini merupakan respons cepat pemerintah setempat atas insiden yang mengganggu konektivitas vital antara Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Termasuk menuju ke Kabupaten Tana Tidung (KTT) dan Malinau.

“Dengan rapat koordinasi bersama Kementerian PU dan desain teknis yang sedang disusun. Diharapkan perbaikan struktural jembatan dapat segera dilakukan. Sehingga masyarakat tidak mengalami dampak dari kerusakan infrastruktur tersebut,” harapnya.

Sebelumnya, Anggota DPR RI Rahmawati mengatakan insiden tersebut dinilai memiliki potensi dampak negatif yang cukup besar terhadap perekonomian Kalimantan Utara. Khususnya di wilayah yang sangat bergantung pada jembatan tersebut sebagai jalur vital transportasi. Dalam keterangannya, Rahmawati menekankan pentingnya segera mengatasi persoalan kerusakan jembatan. Agar tidak berimbas pada gangguan aktivitas ekonomi di daerah.

Baca Juga  Usulan Direalisasikan BPH Migas, Tambah Kuota Solar

“Jembatan Sei Kayan merupakan urat nadi bagi perekonomian wilayah yang menghubungkan Tanjung Selor, Tana Tidung, hingga Malinau. Kerusakan yang terjadi harus segera diatasi untuk mencegah dampak buruk di masa depan,” pintanya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini