TARAKAN – Warga Jalan Slamet Riyadi RT 25, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat digemparkan dengan penemuan mayat di dalam rumah kontrakan, sekitar pukul 17.00 Wita, Kamis (17/4) lalu.
Korban Yoyon (55), diduga meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Kapolsek Tarakan Barat Ipda Niger Andian Bunga menjelaskan, penemuan tersebut bermula ketika salah seorang anak perempuan di sekitar lokasi bermain di sekitar rumah korban. Sudah beberapa hari tercium bau tidak sedap, dikira berasal dari binatang mati.
“Karena penasaran, salah satu anak mengecek dan membuka jendela rumah korban. Di balik tirai, ia melihat jasad korban dan berteriak. Warga langsung menghubungi Ketua RT yang kemudian memeriksa lokasi. Setelah itu, pihak kepolisian datang ke TKP,” ujarnya, Jumat (18/4).
Saat ditemukan, posisi korban berbaring telentang di tempat tidur. Korban tinggal sendiri di kontrakan tersebut. Pada hari penemuan, anak korban tiba dari luar kota dan kaget dengan banyaknya orang saat tiba di rumah.
Korban bekerja sehari-hari sebagai penjual mainan anak-anak menggunakan sepeda motor. Anak korban menyampaikan informasi, satu bulan terakhir ayahnya sering pergi ke kontrol dokter.
“Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit stroke. Terlihat dari adanya obat-obatan dan jadwal kontrol dokter. Evakuasi korban dengan warga berjalan baik tanpa masalah. Diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari tiga hari sebelum ditemukan,” sebutnya.
Saksi yang dilakukan pemeriksaan adalah Ketua RT dan anak korban. Tidak ada indikasi keluar rumah selama tiga hari sebelum penemuan. Korban biasa berkeliling menggunakan motor untuk menjual barang seperti mainan.
Korban telah dimakamkan hari ini, setelah dibawa ke rumah sakit semalam untuk pemeriksaan dokter. Keluarga berasal dari Kota Pasuruan, Jawa Timur. Saat ini polisi juga masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.
“Kebetulan kedatangan anak korban pas pada saat penemuan jasad ayahnya. Anak tersebut yang datang dari luar kota tidak mengetahui kondisi ayahnya sampai tiba di rumah dan melihat keramaian,” tuturnya.
Anak korban biasanya tinggal bersama ayahnya namun sedang keluar kota saat kejadian. Anaknya juga sibuk berjualan batagor bersama teman-temannya. (kn-2)