TARAKAN – Hujan deras mengguyur Kota Tarakan pada Selasa (22/4) malam hingga dini hari, menyebabkan banjir dan pohon tumbang.
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep, mengatakan, laporan pohon tumbang di area fasilitas umum di Jalan Mulawarman, Kelurahan Karang Anyar akibat hujan tersebut. Sementara tidak ditemukan tanah longsor.
“Tidak ada laporan banjir diterima, karena hujan tidak diiringi pasang air laut. Hanya menimbulkan genangan di beberapa wilayah seperti Kelurahan Karang Anyar, Pamusian, Kampung Empat dan Kampung Satu Skip,” sebutnya, Rabu (23/4).
Meskipun demikian, Yonsep menegaskan, timnya tetap melakukan patroli untuk waspada terhadap kemungkinan bencana akibat hujan yang berlangsung cukup lama. Jika terjadi hujan, yang diantisipasi selain longsor adalah banjir. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 2023 yang tidak terpantau.
“Untuk tanah longsor, biasanya terjadi setelah beberapa hari hujan berturut-turut. Kami mengimbau warga untuk tetap waspada karena cuaca hujan diperkirakan akan berlanjut hingga 24 April. Mendekati akhir bulan akan memasuki masa kemarau. Periode panas biasanya hanya berlangsung sepekan sebelum kembali hujan,” tegasnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan memprediksi dalam tiga hari ke depan, beberapa wilayah di Kaltara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir.
Forecaster BMKG Tarakan Danurahni Aryashta menyatakan, kemungkinan hujan akan terjadi pada malam hingga dini hari. “Daerah yang diprediksi mengalami hujan termasuk Nunukan, Malinau, KTT, hingga Tarakan,” katanya.
Potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi berlangsung hingga 26 April mendatang. Dipicu oleh pergerakan angin akibat bibit siklon tropis 96S di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal ini menyebabkan penarikan massa udara dan pertemuan angin di Kaltara yang meningkatkan potensi awan hujan.
Bibit siklon tropis 96S juga ditemukan di Maluku Selatan dan Papua, menyebabkan aliran siklon yang menarik massa udara dari Cina Selatan. Memicu pertemuan angin di Kaltara dan meningkatkan potensi awan hujan.
“Potensi hujan terjadi malam hari disertai kilat atau petir karena pertemuan aliran massa udara ini,” tambahnya.
Dengan perkiraan cuaca tersebut, masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Curah hujan dapat menyebabkan genangan air hingga banjir dan berpotensi tanah longsor, jika berlanjut beberapa hari ke depan. (kn-2)