TARAKAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara akan segera memberikan bonus bagi atlet yang meraih medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara.
Dana yang dialokasikan tersebut juga mencakup anggaran untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara. Kepala Dispora Kaltara Saiful Bachri mengungkapkan, proses pembuatan SK untuk penetapan anggaran bonus bagi peraih medali PON sedang berlangsung di Biro Hukum Pemprov Kaltara. Setelah SK diterbitkan, akan disiapkan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) serta kwitansi untuk pencairan bonus kepada para atlet.
“Agar adik-adik kita yang meraih medali dapat segera diberikan bonus, dan langsung diserahkan oleh Pak Gubernur. Penyerahan simbolis akan dilakukan oleh beliau,” jelasnya.
Saiful menyebut, proses penetapan SK di Biro Hukum telah berlangsung selama dua minggu terakhir. Pihaknya berusaha agar pencairan bonus atlet dilakukan awal Mei 2025. Besaran bonus untuk peraihan medali PON XXI ditentukan oleh KONI Kaltara. “Kami berusaha agar semuanya selesai bulan depan,” imbuhnya.
Pemprov mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk KONI Kaltara. Anggaran tersebut mencakup bonus peraih medali dan biaya operasional KONI tahun ini. Dikonfirmasi terpisah, Ketua Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltara, Steve Singgih Wibowo berharap pemberian bonus kepada atlet medali PON XXI segera terealisasi.
Bahkan para atlet peraih medali terus mempertanyakan pemberian bonus. “Atlet juara ini masih belum tahu kapan bonusnya turun. Kami berharap KONI serius menindaklanjuti arahan dari pemerintah provinsi,” pintanya.
Pada PON XXI, atlet Perpani Kaltara berhasil menyumbang satu medali emas untuk Kaltara. Namun hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui besaran bonus yang akan diterima. Karena belum ada permintaan administrasi dari KONI Kaltara.
“Saat PON Papua lalu, atlet peraih emas selain mendapat Rp 300 juta juga mendapatkan mobil. Kali ini kami dengar mobil tidak ada, jadi nilai turun,” katanya.
Ia berharap besaran bonus sesuai dengan yang diharapkan para atlet agar bisa meningkatkan motivasi mereka. Dengan demikian, atlet yang belum meraih medali akan lebih termotivasi. Ketika pemerintah daerah konsisten memberikan penghargaan kepada atlet berprestasi.
“Dunia olahraga bisa menjadi harapan masa depan. Tanpa nilai jual, motivasi latihan menurun, dan pemerintah terkesan kurang memperhatikan perjuangan mereka,” tegasnya. (kn-2)