TANJUNG SELOR – Peningkatan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah, khususnya di Kalimantan Utara (Kaltara) terus diperbaharui. Hal tersebut dilakukan melalui Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah I, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kaltara.
PJN Wilayah I BPJN Kaltara merupakan bagian dari Badan Pengatur Jalan Nasional yang bertugas mengelola dan memelihara jalan nasional di wilayah Kalimantan Utara. Dengan komitmen terhadap peningkatan kualitas infrastruktur, PJN Wilayah I terus berupaya memberikan yang terbaik. Untuk kemajuan wilayah dan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Satker PJN Wilayah I BPJN Kaltara Yudhi Gusriansyah mengungkapkan, progres signifikan dalam pengelolaan jalan nasional di wilayahnya. Menurut Gusriansyah, total panjang jalan nasional yang dikelola PJN Wilayah I mencapai 632 kilometer, dengan sekitar 610-615 kilometer tengah ditangani secara langsung oleh PJN.
Dari total panjang tersebut, terdapat sekitar 15 kilometer yang dikelola oleh satuan pembantuan dari dinas terkait, sesuai dengan instruksi Presiden. “Ini merupakan bagian dari jalan daerah yang kami tangani, untuk mendukung peningkatan fungsionalitas jalan,” terangnya, Senin (22/4).
Lebih lanjut, ia menjelaskan sebagian besar jalan nasional di wilayahnya telah memiliki permukaan aspal. Dengan kondisi yang baik mencapai hampir 95 persen dari total panjang. Namun, beberapa titik masih memerlukan langkah preventif dan perbaikan, terutama pada aspal yang telah aus.
“Kami berkomitmen terus memperbaiki dan meningkatkan kondisi jalan nasional. Termasuk melalui penambahan panjang ruas jalan setiap tahunnya,” jelasnya.
Kerja sama dengan pemerintah daerah juga telah memungkinkan peningkatan dan upgrade infrastruktur yang ada. Sehingga dapat lebih mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara. Terdapat jalan daerah yang ditangani oleh Satker, yakni Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Pembantuan (SKPD-TP).
“Dengan adanya penambahan dan peningkatan infrastruktur jalan nasional ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Baik dalam hal aksesibilitas maupun perekonomian regional,” harapnya. (kn-2)
