Naik Tipe Masih Terkendala Bank Darah

MASIH TIPE C: Rumah Sakit Daerah dr H Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor berupaya untuk bisa naik ke Tipe D.

TANJUNG SELOR – UPTD Rumah Sakit Daerah dr H Soemarno Sosroatmodjo (RSDSS) Tanjung Selor berupaya memenuhi kebutuhan fasilitas dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Pasalnya, rumah sakit tersebut pun tengah mengupayakan untuk bisa naik tipe dari Tipe C ke Tipe D. Meskipun saat ini, fasilitas rumah sakit telah memiliki teknologi kesehatan modern Magnetic Resonance Imaging (MRI) 1,5 Tesla, CT Scan hingga cuci darah.

Namun, menurut Direktur UPTD RSDSS Tanjung Selor dr Widodo Darmo Sentono, kenaikan tipe masih melengkapi kebutuhan Bank Darah yang memang belum dimiliki rumah sakit. Mengingat untuk tenaga kesehatan dan fasilitas rumah sakit dinilai sudah mencukupi.

Baca Juga  Jadi Ancaman Distribusi Barang

“Tapi untuk Bank Darah belum bisa kita tuntaskan. Kita sudah ada tempatnya dan tenaga untuk transfusi darah, tinggal tunggu mesin penyimpanan darah. Apabila itu bisa ada, kami tinggal menyurati Kementerian Kesehatan,” terang Widodo, belum lama ini.

Widodo mengatakan, untuk kenaikan tipe rumah sakit kewenangan Dinas Provinsi Kaltara. Kemudian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lakukan kredensialing. Selain itu, persoalan BPJS Kesehatan pun masih menjadi persoalan. Diakui Widodo, pihaknya sudah mengupayakan dalam setahun terakhir. Tapi BPJS Kesehatan memiliki kalkulasi sendiri dalam persoalan di rumah sakit.

“Kami sudah menyurati BPJS Kesehatan sejak tahun lalu. Bahwa kami ingin naik Tipe, telah memiliki mesin MRI, sehingga harusnya BPJS Kesehatan bisa mempersiapkan juga,” ungkapnya.

Kenaikan tipe salah satu indikatornya harus memiliki Bank Darah. Dia mengungkapkan, mempertimbangkan belum ada Bank Darah, karena berdekatan dengan adanya transfusi darah. Dikarenakan Bank Darah menjadi persyaratan dalam kenaikan tipe, sehingga pihak rumah sakit pun berupaya untuk memiliki fasilitas tersebut.

“Kita sudah ada 30 orang spesialis yang dinilai telah memenuhi syarat. Tapi yang paling pokok pemenuhan rumah sakit yakni ketercukupan tempat tidur. Kami sudah memiliki 229 tempat tidur, tentu ini sudah jadi persyaratan bisa naik tipe,” tuturnya.

Baca Juga  Laporkan Jika Terima Uang Palsu

Di lain pihak, Bupati Bulungan Syarwani menanggapi perihal BPJS Kesehatan. Yang mengharapkan agar bersama-sama berada di rumah sakit, ketika ada hal yang berkaitan dengan persoalan kepesertaan BPJS Kesehatan. Tentu hal tersebut menjadi ranah BPJS Kesehatan untuk memberikan klarifikasi.

“Ketika ada persoalan mengenai kepesertaan BPJS Kesehatan, harus menjadi bahan evaluasi. Keberadaan BPJS Kesehatan bisa hadir di rumah sakit. Apalagi layanan IGD di rumah sakit melayani pasien 24 jam. Sehingga diperlukan kerja sama ketika ada pasien menanyakan kepesertaan BPJS Kesehatan,” singkatnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini