TANJUNG SELOR – Banjir kiriman dari hulu Sungai Kayan masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bulungan. Hingga Senin pagi (19/5), banjir makin meluas dan mulai memasuki permukiman warga di Tanjung Selor dan sekitarnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan Rafidin menjelaskan, meski debit air sempat menunjukkan penurunan. Masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi banjir susulan.
“Sekitar pukul 07.00 Wita pagi tadi, debit air di wilayah Peso terpantau turun menjadi 7,50 meter dari sebelumnya 8,20 meter. Tapi kami belum bisa memastikan apakah akan berlanjut. Jika hujan kembali turun di daerah hulu, maka bisa dipastikan akan ada peningkatan debit air lagi,” terang Rafidin, Senin (19/5).
Menurutnya, banjir yang saat ini melanda wilayah Tanjung Selor merupakan banjir kiriman dari daerah hulu. Informasi yang diperoleh semalam, hujan masih mengguyur wilayah Long sekitar pukul 22.00 Wita. Namun pada pagi harinya dilaporkan sudah mulai reda.
“Kondisi di hulu mulai membaik, namun kami tetap waspada. Kami juga telah mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. Khususnya terhadap arus listrik dan anak-anak yang tinggal di bantaran sungai,” jelasnya.
Rafidin mengatakan, banjir juga berdampak pada fasilitas umum seperti sekolah, rumah guru, dan layanan kesehatan. Di wilayah Peso, tujuh kepala keluarga (KK) sempat mengungsi ke rumah kerabat yang berada di lokasi lebih tinggi. Tapi telah kembali ke rumah masing-masing.
Tim BPBD tetap siaga 24 jam di posko dan siap melakukan evakuasi kapan saja jika situasi mengharuskan. Koordinasi juga diperkuat bersama aparat desa dan relawan Tagana yang berada di lokasi terdampak.
“Khusus untuk wilayah hulu, kami tekankan kepada para kepala desa agar segera membawa warganya ke tempat yang lebih aman bila air kembali naik. Untuk Tanjung Selor, kami fokus mengantisipasi wilayah rawan seperti Tanjung Rumbia, Setoyo, dan Kampung Arab,” bebernya.
Sebagai langkah antisipasi, dua lokasi telah ditetapkan sebagai titik evakuasi, yaitu Gedung Perpustakaan Daerah dan Gedung Wanita yang sebelumnya juga digunakan saat banjir besar pada tahun 2015 silam.
Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kaltara Andi Amriampa mengonfirmasi, berdasarkan laporan dari BPBD Bulungan, banjir telah berdampak pada lima kecamatan.
“Kami minta masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan naiknya air. Kami bersama BPBD kabupaten akan terus memantau perkembangan,” tuturnya.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten bersama BPBD terus memantau curah hujan di hulu Sungai Kayan, melalui koordinasi dengan BMKG dan laporan masyarakat setempat. Masyarakat juga diimbau untuk tetap mengikuti arahan petugas jika sewaktu-waktu diperlukan evakuasi lanjutan. (kn-2)