Segini Kenaikan Debit Sungai Kayan…

BELUM SURUT: Banjir yang melanda wilayah Bulungan belum juga surut sampai saat ini. Apalagi kondisi debit air kemungkinan masih akan naik.

TANJUNG SELOR – Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Bulungan. Meskipun beberapa hari terakhir tidak terjadi hujan deras di wilayah hilir, namun ancaman banjir masih tinggi akibat naiknya debit air dari hulu Sungai Kayan.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan Rafidin menyatakan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda air benar-benar surut. Sejumlah titik, khususnya di wilayah Tanjung Selor, masih tergenang.

“Kalau dibilang surut, belum juga. Air masih bertahan di beberapa lokasi, dan kondisi ini belum bisa dikatakan aman,” kata Rafidin, Selasa (20/5).

Berdasarkan laporan terakhir, debit air di hulu Sungai Kayan tercatat mengalami kenaikan dari 6,80 meter menjadi 6,90 meter. Meski hanya naik 10 sentimeter, hal ini tetap menjadi perhatian. Karena berpotensi memicu banjir lanjutan, terutama jika hujan kembali turun di wilayah hulu.

“Kondisi air belum stabil. Kami belum bisa pastikan apakah ini sisa dari banjir sebelumnya atau memang ada hujan semalam di hulu yang menyebabkan debit naik lagi,” jelasnya.

Meskipun belum terjadi peningkatan signifikan di permukiman warga. BPBD Bulungan telah menyiagakan personel dan menyiapkan lokasi evakuasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Baca Juga  Aset Kaltara Capai Rp 9,8 Triliun

Untuk warga di Kecamatan Tanjung Palas, posko evakuasi telah disiapkan di Kantor Kelurahan Tanjung Palas Hulu. Sementara untuk wilayah Tanjung Selor, Gedung Wanita kembali dijadikan sebagai titik evakuasi, seperti saat banjir besar sebelumnya.

“Kami tetap siaga. Kalau nanti situasinya makin parah dan terjadi peningkatan genangan di permukiman, kami akan tetapkan status tanggap darurat,” tegasnya.

Selain kesiapsiagaan internal, BPBD juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terutama mereka yang tinggal di bantaran Sungai Kayan dan daerah rawan genangan.

“Masyarakat kami minta segera melapor jika terjadi peningkatan air mendadak atau genangan di lingkungan mereka. Ini penting untuk antisipasi lebih awal,” terangnya.

Saat ini, debit Sungai Kayan di wilayah Tanjung Selor tercatat berada di angka 3,30 meter dari dasar sungai. Meskipun angka ini belum mencapai ambang bahaya, namun potensi naiknya air tetap harus diwaspadai.

Dengan kondisi banjir rob yang masih melanda wilayah Tanjung Selor sejak dua hari terakhir, membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan mengambil langkah sigap. Demi menjaga keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik, pembelajaran dari rumah diberlakukan di sejumlah sekolah terdampak.

Baca Juga  Peserta Pemilu yang Akan Kampanye Rapat Umum

Kepala Disdikbud Bulungan Suparmin menjelaskan, kebijakan ini telah disampaikan sejak Senin (19/5) lalu melalui pesan kepada para kepala sekolah pada subuh hari.

“Air sudah menggenangi beberapa wilayah, seperti Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas, dan sebagian Tanjung Selor. Demi keamanan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan, kami putuskan untuk menerapkan pembelajaran dari rumah,” ujar Suparmin, Selasa (20/5).

Kebijakan ini berlaku sejak Senin dan akan dievaluasi secara berkala, tergantung pada kondisi banjir. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan siswa dapat kembali belajar di sekolah.

“Selama kondisi belum stabil, dan beberapa sekolah masih tergenang. Kami belum bisa memastikan kapan aktivitas belajar mengajar bisa kembali normal. Selain itu, sekolah juga memerlukan waktu untuk membersihkan ruang kelas dan memastikan keamanan lingkungan belajar sebelum siswa kembali,” jelasnya.

Meski tidak semua sekolah tergenang, akses jalan yang terputus juga menjadi pertimbangan utama. Ada sekolah yang ruangannya tidak tergenang, tapi akses menuju ke sana tidak bisa dilalui. Maka tetap diliburkan dan berlakukan pembelajaran dari rumah.

Baca Juga  Tindak Pidana Karantina Hewan

Diperkirakan puluhan sekolah di tiga kecamatan terdampak banjir ini, mulai dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP.

“Tidak sampai seratus sekolah, tapi jumlahnya cukup banyak,” imbuhnya.

Instruksi ini juga berlaku untuk sekolah swasta. Sekolah swasta juga diminta mengikuti kebijakan ini. Semua tenaga pengajar tetap ditugaskan untuk memantau kondisi sekolah masing-masing.

Terkait pelaksanaan ujian yang tengah berlangsung, Disdikbud Bulungan menegaskan jadwal dapat disesuaikan. “Kalau sedang ulangan atau ujian, bisa kita geser waktunya. Prinsip kami, keselamatan peserta didik adalah yang utama,” tegasnya.

Ia berharap banjir segera surut agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan normal. “Semoga air cepat surut dan anak-anak bisa segera kembali ke sekolah. Kami juga terus berkoordinasi dengan guru-guru yang sudah terbiasa menghadapi kondisi seperti ini. Karena banjir memang sering terjadi di wilayah Bulungan,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini