Remaja Tarakan Diduga Hanyut

BANTU PENCARIAN: Personel SAR Tarakan melakukan pencarian korban di perairan Pelabuhan Tengkayu II Tarakan, Minggu (25/5).

TARAKAN – Seorang remaja bernama Muhammad Fathir Adhar (13), warga Gang Arwana, Kelurahan Karang Anyar Pantai, dinyatakan hilang setelah terseret arus saat berenang di sekitar perairan Pelabuhan Tengkayu II, Minggu (25/5) sekitar pukul 12.00 WITA.

Korban saat itu berenang bersama dua temannya Ali dan Alif, yang berhasil diselamatkan namun dalam kondisi lemas. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Tarakan Syahril membenarkan, peristiwa tersebut dan menyebutkan pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Satpolairud Polres Tarakan, BPBD Tarakan serta masyarakat setempat.

“Informasi awal kami terima dari pihak keluarga korban sekitar pukul 14.45 Wita. Korban bersama dua rekannya berenang di perairan Pelabuhan Tengkayu II. Dua berhasil diselamatkan dan dirujuk ke puskesmas, satu orang masih dalam pencarian,” ujar Syahril.

Baca Juga  Peserta PPPK Jalani Tes CAT

Tim SAR gabungan langsung melakukan briefing pada pukul 14.55 Wita dan menuju lokasi untuk melakukan upaya pertolongan. Tim tiba di lokasi sekitar pukul 15.15 Wita dan memulai penyisiran sesuai arah arus air yang saat itu sedang pasang.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Polairud Polres Tarakan Iptu Prabowo Eka Prasetyo mengungkapkan, personelnya yang sedang piket melihat kerumunan warga tak jauh dari pos pembelian ikan, sekitar pukul 12.30 Wita. Pihaknya segera mendekat menggunakan perahu dan mendapati informasi tentang korban tenggelam.

“Setelah tiba di lokasi, kami langsung bantu evakuasi dua korban yang ditemukan dalam kondisi lemas menggunakan speedboat milik warga. Keduanya segera dibawa ke Puskesmas Karang Rejo, lalu dirujuk ke RSU dr Jusuf SK karena kondisinya cukup mengkhawatirkan,” jelasnya.

Baca Juga   3 Paslon Klaim Dukungan dari Tokoh Masyarakat

Berdasarkan keterangan dua korban selamat. Mereka bertiga berenang di ujung dermaga Pos Baroka Indah. Saat itu, air sudah mulai pasang dan arus cukup deras. Mereka berenang sekitar 10 menit hingga kelelahan dan mulai terseret arus.

“Dari informasi awal, ketiganya bukan perenang andal. Mereka masih dalam tahap belajar berenang. Apalagi lokasi itu termasuk jalur pelayaran aktif dan arus laut yang kuat, jadi sangat berisiko,” tegas Prabowo.

Ia menambahkan, lokasi tempat mereka berenang memang berdekatan dengan aktivitas bongkar muat kapal perikanan dan jalur keluar-masuk speedboat. Karena itu, wilayah tersebut sebenarnya tidak disarankan untuk aktivitas berenang.

Baca Juga  Petahana Masih Tunggu B1 KWK

Tim SAR gabungan, termasuk keluarga korban melakukan pencarian dengan menyisir kolong-kolong papan rumah warga, wilayah hutan bakau, dan area yang mengikuti arus air laut yang saat itu mengarah ke utara.

“Sore ini kami sempat terkendala karena air sudah terlalu tinggi. Jika malam hari tak memungkinkan karena pencahayaan minim, maka esok pagi akan dilanjutkan pencarian secara maksimal,” tuturnya.

Sementara itu, kondisi dua korban selamat masih lemah dan dalam pemantauan tim medis. Mereka belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut karena masih dalam perawatan intensif. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini