Terkoneksi dengan Industri Hijau di Kaltara

DISKUSI: Wamendikbudristek RI, Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D. berbincang dengan Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala, Jumat (11/7).

PEMBANGUNAN Sekolah Unggul Garuda di Kalimantan Utara akan disinergikan dengan arah pembangunan wilayah, khususnya pengembangan kawasan industri hijau.

Menurut Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendikbudristek) RI, Prof. Stella Christie, A.B., Ph.D., keberadaan Sekolah Garuda bukan sekadar membangun fasilitas Pendidikan. Tetapi menjadi bagian dari strategi besar membentuk ekosistem pembelajaran yang menyatu dengan pembangunan daerah.

“Sekolah Garuda tidak berdiri sendiri. Kami akan libatkan universitas, industri, dan pemerintah daerah untuk membentuk ekosistem pendidikan yang relevan dan menyatu dengan perkembangan wilayah,” jelas dia, Jumat (11/7).

Diketahui, Provinsi Kalimantan Utara saat ini sedang mengembangkan kawasan industri hijau terbesar di dunia di Desa Tanah Kuning-Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan.

Potensi ini dinilai sejalan dengan semangat Sekolah Garuda, yang berbasis pada penguatan keilmuan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) dan karakter kepemimpinan berkelanjutan.

Salah satu pilar utama Sekolah Garuda, pengabdian kepada masyarakat. Dalam skema ini, para siswa tidak hanya digembleng melalui pembelajaran akademik. Namun juga dituntut aktif berkontribusi dalam kehidupan sosial dan pembangunan lokal sebagai bagian dari proses pendidikan.

Baca Juga  3 Hari Rekapitulasi Hasil PSU

“Kami ingin siswa tidak hanya pintar di kelas. Tapi juga peka, berjiwa sosial, dan siap mengabdi,” harapnya.

Program pengabdian ini akan dikemas melalui kegiatan ekstrakurikuler dan projek berbasis komunitas. Nantinya akan bersinergi dengan kebutuhan wilayah sekitar, termasuk dalam konteks industri hijau dan ekonomi berkelanjutan. Sekolah Garuda dirancang sebagai pusat pendidikan unggulan berasrama yang akan merekrut siswa-siswa terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, dengan kuota khusus bagi putra-putri daerah.

Model pendidikan ini bertujuan untuk mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang tidak hanya unggul dalam sains dan teknologi. Tetapi juga memiliki integritas, empati, dan wawasan kebangsaan.

“Sekolah Garuda merupakan langkah nyata pemerintah untuk menciptakan akses pendidikan yang unggul dan merata,” tuturnya.

Dengan dukungan lintas sektor dan menyatu dalam strategi pembangunan nasional, Sekolah Garuda diharapkan menjadi inkubator pemimpin masa depan Indonesia yang berpihak pada rakyat dan siap membawa bangsa ke level global.

Baca Juga  OPD Segera Tempati Gedung Sekretariat

Sekolah Garuda dirancang sebagai sekolah berasrama penuh dengan fasilitas lengkap. Selain asrama siswa, sekolah ini juga akan dilengkapi dengan rumah guru, fasilitas olahraga, hingga pusat pembelajaran berbasis teknologi. Tak hanya fisik, model pendidikan Sekolah Garuda juga mengedepankan kurikulum berstandar internasional. Dengan fokus pada pengembangan karakter, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dikatakan Wamendikbudristek, terdapat dua skema dalam program Sekolah Garuda. Pertama, Sekolah Garuda Baru, yakni membangun dari nol di wilayah yang belum memiliki fasilitas unggulan. Kedua, Sekolah Garuda Transformasi, yaitu memperkuat sekolah-sekolah yang sudah ada dan memiliki potensi besar.

“Untuk tahun ini, telah ditetapkan 12 Sekolah Garuda Transformasi dari target 20. Sisanya masih dalam proses seleksi. Sementara untuk Sekolah Garuda Baru, termasuk yang direncanakan di Kaltara, juga akan ada 20 unit,” sebutnya.

Menurutnya, Kaltara masuk daftar pendek (shortlist) calon lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru. Hal ini didasarkan pada kelengkapan dokumen usulan serta kesiapan yang ditunjukkan oleh pemerintah daerah. Tiga lokasi yang ditinjau antara lain di kawasan Kota Baru Mandiri, Pesawan, dan area bukit di belakang Kantor DPRD Kaltara. Lokasi terakhir dinilai cukup menjanjikan dari segi aksesibilitas dan kesiapan lahan.

Baca Juga  Zainal Tegaskan Maju Pilkada

“Kami masih dalam tahap penilaian, belum ada keputusan final. Tapi Kaltara menunjukkan keseriusan luar biasa, dan sangat mungkin dipilih sebagai salah satu lokasi pembangunan,” bebernya.

Jika ditetapkan, pembangunan fisik sekolah direncanakan dimulai pada 2026, dengan target operasional tahun ajaran 2027/2028. Sekolah Garuda akan menampung siswa terbaik dari seluruh Indonesia, dengan kuota khusus bagi putra-putri daerah tempat sekolah dibangun. Proses seleksi menitikberatkan pada prestasi dan potensi, bukan latar belakang ekonomi.

“Kami justru ingin memberi kesempatan lebih bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu yang punya kualitas luar biasa,” tegasnya.

Tenaga pendidik akan direkrut dari guru-guru terbaik se-Indonesia, namun tetap diharapkan ada representasi lokal. Fasilitas untuk guru juga menjadi perhatian utama.

“Sekolah hebat hanya bisa terwujud jika gurunya hebat. Karena itu, hunian dan fasilitas guru akan dibangun sebaik mungkin,” tutupnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini

Utama

Waspadai Modus Penipuan

Utama

Kampung Rawan Narkoba Berubah Wajah

Utama

15 Napi Diusulkan Bebas