Kapolda: Siap Mundur Jika Komitmen Berantas Narkotika Diragukan

TEMUI MAHASISWA: Kapolda Kaltara Irjen Pol Hary Sudwijanto beberkan kasus yang ditangani Polda kepada mahasiswa, khususnya yang menyangkut kasus di tubuh Polda Kaltara.

KEPALA Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Pol Hary Sudwijanto, menegaskan komitmennya memberantas peredaran narkotika, termasuk yang terjadi di lingkungan internal kepolisian.

Dalam pernyataan tegasnya kepada publik, Kapolda menyatakan siap mundur dari jabatannya. Apabila langkah-langkah pemberantasan narkoba yang dilakukannya dianggap keliru.

“Komitmen saya sebagai Kapolda sangat jelas. Memberantas narkotika, termasuk di tubuh Polri sendiri. Jika ini dianggap salah, saya siap mundur,” tegas.

Ia tidak menampik, ada oknum aparat yang menyimpang dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Salah satu kasus menonjol yang diungkap, dugaan upaya penghilangan barang bukti oleh dua anggota polisi dari Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Kaltara.

Baca Juga  Harga Udang Berangsur Normal

“Kedua anggota saya itu sempat membongkar gudang penyimpanan barang bukti. Niatnya ingin menukar narkoba dengan tawas. Setelah dicek, mereka menyadari itu tidak sesuai dan batal, tapi mereka sudah terlanjur mencoba sebagian barang itu,” jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dan keterangan saksi yang juga tersangka dalam kasus tersebut. Terungkap bahwa 12 kilogram narkotika jenis sabu asal Malaysia telah sempat disisihkan. Ia menegaskan, keduanya saat ini tengah menjalani proses hukum dan berkas perkaranya telah diserahkan ke kejaksaan.

Baca Juga  Caleg Terpilih Diduga Gunakan Ijazah Palsu

“Berkasnya sudah kita serahkan. Dalam waktu dekat akan dinyatakan lengkap atau P21 dan kami akan menyerahkan keduanya ke jaksa untuk proses lanjutan,” kata dia.

Dia menilai, semangatnya untuk membongkar jaringan narkotika tak lepas dari pengalamannya di Selumit Pantai, salah satu kawasan rawan narkoba di Tarakan. Ia merasa prihatin terhadap kondisi generasi muda yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika.

“Bisa dibayangkan, adik-adik kita, 185 anak di sana menjadi generasi yang hilang. Tidak ada yang peduli. Bahkan orang tuanya sendiri masuk penjara karena narkoba. Ini menyakitkan sekaligus jadi panggilan nurani saya,” ujarnya dengan nada emosional.

Baca Juga  Data Penindakan Meningkat

Kapolda juga mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat sipil. Untuk bersama-sama mengawal pemberantasan narkoba di Kalimantan Utara. Ia menegaskan tidak ada tempat bagi pelaku narkotika, apalagi yang berseragam.

“Saya tak akan ragu menindak siapa pun yang terlibat, termasuk anggota saya sendiri. Ini soal masa depan Kalimantan Utara,” tuturnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini