Perahu Terbalik Dihantam Angin Kencang, Dua Pemancing Tewas Tenggelam

EVAKUASI: Korban meninggal dunia dievakuasi oleh tim SAR gabung di perairan Pantai Amal, Kamis (9/10).

TARAKAN – Musibah laut menimpa empat orang pemancing di perairan Pantai Amal Baru, Tarakan Timur, setelah perahu kayu yang mereka gunakan terbalik dihantam angin kencang dan hujan deras pada Rabu (8/10) malam.

Dua pemancing dilaporkan hilang dan akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (9/10). Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Tarakan Dede Hariana mengaku, menerima laporan dari keluarga korban pada Kamis pagi sekitar pukul 06.00 Wita.

“Kami mendapat informasi dari keluarga korban, ada empat orang nelayan yang berangkat melaut dari Pantai Amal Baru pada Rabu malam. Sekitar pukul 20.00 Wita, perahu mereka terbalik karena cuaca buruk, dan dua orang di antaranya dilaporkan hilang,” ujarnya.

Baca Juga  Realisasi APBN 2023 Rp 9,89 T

Begitu laporan diterima, tim SAR gabungan langsung disiagakan untuk melakukan operasi pencarian.

“Tim berangkat sekitar pukul 06.15 Wita dengan menggunakan satu unit rescue car dan satu unit RIB. Kami juga membawa perlengkapan medis, alat komunikasi, serta alat pendeteksi bawah air AquaEye,” kata Dede.

Upaya pencarian berjalan cukup cepat. Sekitar pukul 08.45 WITA, tim berhasil menemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia di koordinat 3°18’36.13″N 117°40’49.67″E, atau sekitar 0,69 mil laut dari lokasi kejadian.

“Korban pertama langsung kami evakuasi ke darat dan dibawa ke rumah duka,” ungkapnya.

Tak berselang lama, sekitar pukul 09.50 Wita, tim kembali menemukan korban kedua, juga dalam kondisi meninggal dunia. Di koordinat 3°18’53.00″N 117°42’21.00″E atau berjarak sekitar 2,24 mil laut dari titik awal pencarian.

Baca Juga  SPBU Harus Jalankan SOP Pastikan BBM melalui Visual Test

Kedua korban diketahui bernama Jayadi (44) dan Heru (38). Keduanya warga Jalan Gunung Amal, Kota Tarakan. Sementara dua rekan mereka yang selamat lebih dahulu telah di evakuasi setelah sempat diselamatkan oleh nelayan lain yang melintas di lokasi kejadian.

Setelah kedua korban ditemukan, tim SAR melaksanakan debriefing pada pukul 10.15 Wita dan menyatakan operasi resmi ditutup. Ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca. Terutama bagi para nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di laut.

Baca Juga  Perbaikan Pintu Bendungan Diperpanjang

“Beberapa hari terakhir, kondisi cuaca di perairan Tarakan tidak stabil. Kami mengimbau agar masyarakat selalu memantau prakiraan cuaca sebelum berangkat melaut. Jangan memaksakan diri saat angin kencang dan hujan deras,” pesannya.

Kasi Humas Polres Tarakan, Iptu Rusli menambahkan, Satpolairud Polres Tarakan juga berkoordinasi dengan Kantor SAR Tarakan bersama tim gabungan. Pihaknya mengerahkan tiga anggota ke lokasi kejadian menggunakan speedboat patroli berkekuatan 40 PK.

“Tim SAR gabungan menemukan korban dalam kondisi telah meninggal dunia, tersangkut pada tali rumput laut di sekitar lokasi kejadian. Kedua korban ditemukan tersangkut di tali atau aring rumput laut dalam kondisi meninggal dunia,” singkatnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini