Cetak Sawah 2.000 Hektare Dianggarkan Rp 70 Miliar

PROGRAM PRIORITAS: Pemerintah Kabupaten Bulungan mendukung ketahanan pangan nasional dengan melaksanakan Program Komando Strategi Pembangunan Pertanian.

TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan berupaya memperkuat langkah strategis, dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di daerah.
Salah satu fokus utama yang kini menjadi prioritas, pelaksanaan Program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani), yang juga terintegrasi dengan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Bupati Bulungan Syarwani menjelaskan, program ini merupakan bagian dari 15 program prioritas pemerintah daerah yang diarahkan untuk memperkuat sektor pertanian. Khususnya dalam perluasan dan optimalisasi lahan produktif.
Tahun ini, Bulungan mendapat kesempatan untuk melaksanakan kegiatan cetak sawah seluas lebih dari 2.000 hektare.
“Program ini menjadi momentum penting bagi kita untuk mendorong kemandirian pangan di daerah. Tahun 2024 lalu, kita juga telah melakukan optimalisasi lahan sekitar 1.600 hektare, dan tahun ini jumlahnya meningkat. Ini peluang besar yang harus kita kerjakan bersama,” jelasnya, Minggu (19/10).
Menurutnya, pelaksanaan program cetak sawah tersebut dilaksanakan dengan dukungan TNI melalui Kodim Bulungan sebagai bagian dari sinergi lintas sektor. Setiap hektare lahan yang dicetak, menelan biaya sekitar Rp 35 juta yang bersumber dari anggaran Kementerian Pertanian.
Dengan demikian, total nilai program yang dikerjakan tahun ini mencapai sekitar Rp 70 miliar.
“Kalau satu hektare nilainya Rp 35 juta, maka dengan 2.000 hektare berarti sekitar Rp 70 miliar. Artinya, beban pembiayaan di APBD bisa kita minimalisir. Dana daerah yang ada bisa kita alihkan untuk mendukung kebutuhan lain. Termasuk memperkuat dukungan terhadap petani,” ungkapnya.
Syarwani menegaskan, arah kebijakan pembangunan pertanian Bulungan sudah sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Salah satu bentuk komitmennya, program jaminan hasil bagi petani senilai Rp 1 miliar yang dianggarkan melalui APBD.
“Melalui program ini, kami ingin memastikan setiap hasil panen, baik berupa gabah maupun beras, memiliki pasar yang pasti. Petani tidak hanya bekerja keras di lahan. Tetapi juga mendapat jaminan bahwa hasil produksinya terserap dengan baik,” tuturnya.
Program Kostratani diharapkan mampu menggerakkan ekonomi pedesaan, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Selain memberikan manfaat langsung bagi petani, program ini juga menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah dalam mendukung sektor pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.
“Dengan langkah terencana dan kolaboratif, akan menjadi salah satu daerah penopang utama ketahanan pangan nasional. Khususnya di wilayah perbatasan Kalimantan Utara,” pungkasnya. (kn-2)

Baca Juga  Diprediksi Konsumsi BBM dan LPG Meningkat
Bagikan:

Berita Terkini