KUDUS – Asa Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menambah pundi-pundi medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 masih terbuka lebar. Tiga atlet wushu andalan Bumi Benuanta berhasil menembus babak perempat final setelah tampil impresif di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (24/10).
Di nomor sanda kelas 70 kilogram putra, Muhammad Sukamto tampil penuh determinasi saat menghadapi wakil Kalimantan Barat, Melga Marlika. Sukamto menang meyakinkan dan mengamankan tiket ke babak berikutnya.
Dari sektor putri, Shelly Cahyani Dherisca juga melangkah mulus usai dinyatakan menang walkover (WO) atas atlet Papua, Yohana Yuliana, di kelas 56 kilogram. Sementara Orelia Kimberli berhak langsung ke perempat final setelah mendapat bye pada hasil undian kelas 48 kilogram putri.
Ketua Harian Pengprov Wushu Indonesia (WI) Kaltara, Hendra Radiyanto, menyebut capaian ini sebagai hasil nyata dari kerja keras para atlet dan pelatih selama pemusatan latihan tiga bulan terakhir. Menurutnya, keberhasilan tiga atlet menembus delapan besar adalah bukti perkembangan pesat cabang olahraga wushu di Kaltara.
“Alhamdulillah, semua atlet kita bisa tembus ke perempat final. Ini pencapaian yang patut disyukuri. Khusus Sukamto, walaupun baru pertama kali turun di ajang besar seperti ini, dia tampil berani dan fokus. Itu jadi modal penting untuk pertandingan berikutnya,” ujar Hendra.
Tiga petarung Kaltara kini bersiap menghadapi laga krusial pada Sabtu (25/10). Di babak perempat final, Sukamto akan menantang wakil Lampung, Muhammad Ekvan. Shelly Cahyani bakal bentrok dengan atlet Kalimantan Timur, Sarah Adelia, sedangkan Orelia Kimberli harus berhadapan dengan Ona Antryni dari Papua.
Meski peluang medali terbuka lebar, Hendra menegaskan bahwa seluruh atlet diminta tetap rendah hati dan menjaga fokus. Ia menilai, konsistensi dan ketenangan menjadi kunci utama menghadapi tekanan di fase gugur.
“Tidak ada strategi khusus yang kami ubah. Semua sudah dijalankan selama training center. Sekarang tinggal bagaimana para atlet mengatur ritme dan menjaga mental,” jelasnya.
Hendra juga mengapresiasi kerja keras tim pelatih yang telah membina atlet sejak awal tahun. Ia menegaskan, wushu menjadi salah satu cabang yang mendapat perhatian serius dari Pengprov WI Kaltara dan KONI Kaltara, karena dinilai punya potensi besar menyumbang medali di ajang nasional.
“Tiga bulan pemusatan latihan di Tarakan dan Tanjung Selor cukup efektif,” ungkapnya.
Selain itu, Hendra menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh KONI Kaltara dan masyarakat yang terus memberi semangat kepada para atlet. Ia berharap doa dari warga Kaltara bisa menjadi energi tambahan bagi tim wushu yang kini membawa harapan besar di arena PON Bela Diri 2025.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Kaltara agar anak-anak bisa tampil maksimal dan membawa pulang medali,” pungkasnya. (KONI KALTARA)