TARAKAN – Mengatasi potensi laka laut di perairan yang padat, Ditpolairud Polda Kaltara mengambil langkah proaktif dengan melibatkan DPRD dan pengusaha speedboat dalam FGD, Senin (27/10).
Dirpolairud Polda Kaltara Kombes Pol Tidar Wulung Dahono menjelaskan, FGD ini menjadi wadah untuk mengumpulkan sumbang saran dari pemangku kepentingan. Termasuk DPRD, untuk kemudian disosialisasikan kepada masyarakat.
“Kita berharap dengan duduk Bersama, bisa tahu kalender-kalender masyarakat yang bisa menjadi perhatian. Dan kita bisa memitigasi dari sekarang,” jelasnya.
Dalam upaya konkret, Ditpolairud juga menyerahkan secara simbolis jaket pelampung (life jacket) kepada para pengusaha speedboat. Selain itu, telah dilakukan penandatanganan deklarasi. Mewajibkan pengusaha untuk memastikan ketersediaan life jacket menyampaikan imbauan keselamatan, dan berkoordinasi dengan BMKG saat cuaca buruk.
Tidar mengakui, pelayanan speedboat reguler di Kaltara sejauh ini sudah mulai tertib. Meski masih ada masyarakat yang belum mengerti cara pemakaian life jacket. Pihaknya pun meminta kru kapal untuk proaktif melakukan sosialisasi dan edukasi langsung kepada penumpang mengenai lokasi dan cara penggunaan alat keselamatan.
Meskipun batas waktu pelaksanaan deklarasi ditetapkan hingga 16 Desember 2025. Ditpolairud menekankan pendekatan persuasif.
“Hal itu nggak bisa jadi langsung teguran, temuan administratif, ditindak tidak. Karena orang bergerak juga kan kegiatannya berusaha. Mungkin ada yang belum tahu lah, ya ini kita beritahu,” pungkas Tidar, berharap pengusaha mampu memahami toleransi yang diberikan demi keselamatan bersama.
Di tempat yang sama, Ketua Komisi III DPRD Kaltara Jufri Budiman menekankan perlunya tindak lanjut di lapangan. Ia meminta instansi terkait tidak hanya berdiskusi. Tetapi rutin melakukan pengawasan langsung terhadap kelayakan alat keselamatan.
“Jangan hanya diskusi saja. Tapi kita praktekan ke bawah, maksudnya ke speedboat untuk melihat apakah alat itu sudah expired. Apakah alat itu perlu ditambah atau perlu diganti,” tegas Jufri.
Politisi Gerindra itu juga meminta para pengusaha speedboat untuk membekali kecakapan dan meningkatkan perhatian awak kapal. “Karena bagaimanapun lengkapnya alat transportasi tersebut, kalau awaknya kurang cakap, kurang perhatian. Tentu juga ini menjadi mengurangi keselamatan,” tuturnya. (kn-2)