TARAKAN – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) menutup perhelatan Pekan Olahraga Bela Diri (PON) 2025 di Kudus, Jawa Tengah, dengan torehan enam medali.
Dari delapan cabang yang diikuti, empat cabang berhasil menyumbang medali dan menempatkan Kaltara di posisi ke-26 dari 38 provinsi peserta.
Dalam ajang yang berlangsung sejak 11-26 Oktober di Djarum Arena Kudus itu, Kaltara mendapat dua perak dan empat perunggu. Delapan cabang olahraga bela diri, yakni kempo, wushu, taekwondo, sambo, pencak silat, judo, karate, dan kungfu tradisional.
Wakil Ketua Satgas Kontingen Kaltara Widodo Dwi Santuso, mengapresiasi capaian tersebut sebagai hasil kerja keras luar biasa dari para atlet dan pelatih. Meski persiapan dilakukan dalam kondisi serba terbatas.
“Dengan persiapan yang sangat terbatas dan segala keterbatasan dana. Hasil ini sudah sangat membanggakan. Dari delapan cabang, empat berhasil menyumbangkan medali,” ujarnya, Rabu (29/10).
Widodo menjelaskan, para atlet Kaltara hanya menjalani pemusatan latihan (TC) mandiri selama satu bulan sebelum keberangkatan ke Kudus.
“Mereka latihan dengan biaya sendiri, penuh semangat dan rasa tanggung jawab membawa nama daerah. Hasil ini adalah bukti kerja keras dan semangat luar biasa atlet dan pelatih,” tambahnya.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum II KONI Kaltara Bidang Pembinaan dan Prestasi itu menilai, peluang meraih medali emas sebenarnya sangat terbuka jika persiapan dilakukan lebih matang.
“Dari kemampuan atlet yang kita lihat, sebenarnya potensi emas itu ada. Hanya saja waktu persiapan sangat mepet. Kalau pembinaan dilakukan sejak jauh hari, saya yakin hasilnya lebih baik,” ujarnya.
Kaltara menjadi salah satu kontingen dengan jumlah atlet paling sedikit di PON Bela Diri 2025. Total hanya 23 atlet yang diturunkan, didampingi pelatih dan ofisial, dengan total rombongan 39 orang. Namun jumlah kecil itu justru menjadi motivasi tambahan bagi para atlet untuk tampil maksimal.
“Kita boleh provinsi ke-34, tapi semangat atlet-atlet kita luar biasa. Mereka menunjukkan Kaltara punya potensi besar di olahraga bela diri,” kata Widodo.
Pada klasemen akhir, Kaltara berada di posisi ke-26, mengungguli sejumlah provinsi besar dan lebih dulu berdiri seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. KONI Pusat pun memberikan apresiasi kepada kontingen Kaltara. Sebagai salah satu tim dengan semangat juang tinggi.
“Kita akan evaluasi dan usulkan agar pembinaan atlet dimulai lebih dini. Kaltara punya banyak bibit potensial yang bisa bersaing di level nasional. Mereka sudah berjuang dengan sepenuh hati. Mudah-mudahan ke depan kita bisa lebih siap dan membawa pulang emas untuk Kaltara,” harapnya. (kn-2)