TARAKAN – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, para atlet Kaltara sukses meraih enam medali, terdiri atas dua perak dan empat perunggu.
Medali tersebut disumbangkan dari cabang wushu (1 perak, 1 perunggu), kempo (1 perak), serta taekwondo dan sambo yang masing-masing menyumbang 1 perunggu.
Dengan total enam medali, Kaltara menempati peringkat 26 dari 38 provinsi peserta. Capaian ini dinilai luar biasa, yang mampu bersaing dengan daerah lain yang memiliki tradisi olahraga lebih kuat. Ketua Harian Wushu Indonesia (WI) Kaltara Hendra Radianto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh atlet dan pelatih.
“Capaian ini tidak lepas dari kerja keras dan semangat juang para atlet yang tampil luar biasa di ajang bergengsi ini,” ujarnya, Jumat (31/10).
Hendra menegaskan, ajang PON Bela Diri memiliki nilai prestisius setara dengan PON regular. Karena diikuti atlet-atlet terbaik dari seluruh Indonesia.
“Kalau bisa meraih medali di sini, berarti atlet kita sudah di level nasional,” katanya.
Ia juga berharap Pemerintah Provinsi Kaltara dapat memberikan bonus atau penghargaan khusus kepada atlet berprestasi tersebut.
“Seyogyanya ada apresiasi. Mereka membawa nama besar Kalimantan Utara dan mengharumkan daerah di tingkat nasional,” tegasnya.
Menurut Hendra, sistem pertandingan di PON Bela Diri 2025 berlangsung tanpa kualifikasi Panjang. Sehingga para atlet langsung berhadapan dengan pesaing kuat di babak final.
“Perjuangan mereka lebih berat, jadi wajar kalau mendapat perhatian lebih,” tambahnya.
Ia berharap prestasi ini menjadi momentum awal untuk memperkuat pembinaan atlet muda di cabang bela diri. “Kita sudah buktikan bahwa atlet Kaltara mampu bersaing. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, ke depan hasilnya bisa lebih baik lagi,” tutupnya. (kn-2)