TARAKAN – Wilayah Tarakan dan sekitarnya dikejutkan oleh guncangan gempa bumi tektonik dengan magnitudo M 4.8, sekitar pukul 18.37 Wita, Rabu (5/11).
Gempa dangkal ini, yang bersumber dari aktivitas Sesar Tarakan, membuat panik warga menjelang petang.
Kepala BMKG Tarakan Muhammad Sulam Hilmi menegaskan, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berkaitan dengan gempa susulan, sampai saat ini BMKG belum memonitor adanya gempa susulan.
“Ingin saya sampaikan bahwa secara teori dan karakter. Gempa susulan itu biasanya kekuatannya lebih kecil daripada gempa utama. Sampai saat ini belum ada teknologi, yang bisa memprediksi kapan gempa akan terjadi,” terangnya.
Menurut dia, setelah satu jam dari kejadian gempa, belum ada gempa susulan. Kepanikan warga pun terlihat ketika adanya infonya yang tersebar, adanya gempa susulan.
“Tidak termonitor adanya gempa susulan. Maka kepada masyarakat dipersilakan untuk memasuki rumah kembali. Kepada rumah sakit-rumah sakit, yang mengevakuasi pasiennya, diperbolehkan untuk masuk kembali ke ruang perawatan,” imbaunya.
Sementara itu, menurut analisis BMKG Stasiun Geofisika Balikpapan, episenter gempa berlokasi di laut, tepatnya 24 km Tenggara Tarakan-Kaltara, pada koordinat 3.33 derajat LU dan 117.82 derajat BT, dengan kedalaman hanya 10 km.
“Dengan kedalaman hiposenter yang dangkal, gempa ini merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Tarakan,” jelas Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid.
Getaran gempa dirasakan kuat oleh masyarakat. Di Tarakan, intensitas guncangan mencapai IV-V MMI. Pada skala ini, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, bahkan dilaporkan ada orang yang terbangun.
“Gerabah pecah, barang-barang terpelanting, serta tiang dan barang besar tampak bergoyang,” demikian keterangan yang dirilis BMKG, yang menggambarkan dampak di Tarakan.
Selain Tarakan, guncangan juga meluas ke beberapa wilayah, antara lain Tanjung Selor, Berau, Nunukan hingga Malinau. Meskipun kuat, BMKG hingga saat ini belum menerima laporan adanya kerusakan signifikan yang ditimbulkan akibat gempa ini. Monitoring gempa susulan (aftershock) hingga pukul 18.51 Wta juga belum menunjukkan adanya aktivitas yang berarti.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. BMKG juga mengingatkan agar warga yang kembali ke rumah memastikan kondisi bangunan tempat tinggalnya aman dan tidak ada kerusakan struktural yang membahayakan. (kn-2)