TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pariwisata akan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) pemasaran pariwisata di Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, dijadwalkan 4-7 Juli 2024.
Rakor tersebut akan mengundang seluruh Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota di Kaltara, dengan narasumber utama dari kementerian terkait. Agenda rakor ini telah terjadwal sebagai bagian dari upaya sinergi, antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota.
Bertujuan untuk mendorong kabupaten dan kota, agar lebih proaktif dalam memasarkan destinasi wisata yang ada di Kaltara. Selain pemerintah kabupaten dan kota, rakor ini juga akan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Nantinya, akan ada unsur masyarakat yang akan terlibat, termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Pariwisata Indonesia (API).
Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Kaltara Njau Anau, ini akan menjadi forum multi-sektor yang melibatkan berbagai pihak. Agar mereka bisa mengetahui dan berkontribusi dalam upaya pemasaran pariwisata.
“Dinas-dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan turut serta. Supaya nanti sinkron terhadap isu dan perancangan-perancangan kita ke depan,” jelasnya, kemarin (28/6).
Melalui rakor ini, Pemprov Kaltara berharap dapat menyelaraskan strategi pemasaran pariwisata. Dengan pembangunan infrastruktur dan pengembangan potensi wisata yang ada. Desa Tanah Kuning dipilih sebagai lokasi rakor. Karena memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata unggulan di Kaltara.
Ia optimistis kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi pengembangan pariwisata di Kaltara. “Dengan adanya rakor ini, kita berharap bisa mendapatkan masukan yang konstruktif dan dapat diimplementasikan. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kaltara,” harapnya.
Adanya rakor pemasaran pariwisata, menjadi langkah strategis untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Kaltara. Serta mendukung peningkatan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Selain itu, peningkatan kualitas dan promosi destinasi wisata unggulan menjadi prioritas. Data Dinas Pariwisata Kaltara mencatat jumlah wisatawan nusantara mencapai 487.398 orang. Sementara wisatawan mancanegara sebanyak 436.869, dengan total keseluruhan mencapai 924.267 pengunjung.
“Kami berkomitmen untuk terus memajukan pariwisata di Kaltara dengan fokus pada destinasi yang memiliki potensi besar,” ujarnya.
Salah satu destinasi yang menjadi sorotan selain Desa Tanah Kuning, yakni Desa Setulang di Malinau. “Desa Setulang dan Tanah Kuning memiliki potensi luar biasa dan akan kami jadikan sebagai destinasi unggulan,” tuturnya.
Pemprov Kaltara juga sudah beberapa kalo membahas strategi pengembangan lebih lanjut. Evaluasi tahun lalu menunjukkan, peningkatan aksesibilitas dan popularitas Desa Tanah Kuning, diharapkan dapat terus ditingkatkan. Potensi yang belum tergali masih sangat banyak. Sehingga pendekatan komprehensif dan kolaboratif dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sangat diperlukan.
Pemprov Kaltara berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempromosikan keindahan alam serta keunikan budaya Kalimantan Utara kepada dunia.
“Tahun 2023 menjadi saksi peningkatan signifikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kaltara, dengan kenaikan lebih dari 100 persen. Ini menunjukkan pariwisata Kaltara memiliki daya tarik yang kuat dan kami akan terus mengembangkannya,” bebernya.
Pemprov Kaltara berencana untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di destinasi wisata utama. Sebelumnya, Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani mengungkapkan, investor dari Singapura menunjukkan minat serius untuk membangun hotel di kawasan Desa Tanah Kuning. Yang merupakan salah satu wilayah strategis dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menurut Rahman, rencana pembangunan hotel ini masih dalam tahap penjajakan dan survei lokasi. “Saat ini kami tengah melakukan penjajakan untuk menentukan titik lokasi yang tepat di Desa Tanah Kuning. Ada beberapa pilihan lokasi yang sedang disurvei untuk melihat prospek yang paling bagus serta status lahannya,” ujarnya.
Desa Tanah Kuning dengan pesona pantainya yang memikat, diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan. Investor dari Singapura tertarik untuk membangun hotel di wilayah pantai, sehingga lokasi di Desa Tanah Kuning sangat ideal.
“Kami sedang berusaha memastikan semua aspek, mulai dari aksesibilitas hingga potensi pariwisata, untuk mendukung investasi ini,” tutupnya. (kn-2)