TARAKAN – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tarakan mendalami dugaan keributan di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Selumit Pantai sekitar pukul 20.00 Wita, Minggu (7/7).
Bahkan polisi juga akan mengusut warga yang diketahui merusak mobil patroli milik polisi. Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, meski tak terdapat laporan dari masyarakat. Pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan. Randhya menyebut, keributan masyarakat tersebut terjadi setelah adanya video pria yang diduga berjualan obat.
Lalu, terdapat potongan video yang diduga menyinggung suku, agama, ras dan golongan tertentu (SARA). “Saat ini terduga (pelakunya) masih mengamankan diri. Tapi posisinya masih di Tarakan,” katanya, Senin (8/7).
Ia melanjutkan, pihaknya sempat mengamankan keluarga terduga pelaku yang menginap di salah satu hotel yang ada di TKP. Ditegaskan Randhya, hal itu dilakukan lantaran untuk melindungi keluarga dari amukan massa. Adapun terduga pelaku diduga bukan merupakan warga Tarakan. Namun, diduga sudah selama satu bulan di Kota Tarakan.
“Massa di depan hotel itu hampir 200 orang. Warga ini rencana mau mendatangi si penjual obat ini, tapi yang bersangkutan tidak ada,” tegasnya.
Selain mendalami terduga pelaku, polisi akan mendalami dugaan provokator dalam kasus ini. Terlebih, persoalan ini dinilai sensitif jika benar berkaitan dengan unsur SARA. Pun dengan penyebar potongan video akan didalami oleh polisi.
“Tentu akan kami mintai keterangan untuk tahu peran-perannya seperti apa. Ancaman (pidana) kami lihat dulu nanti tergantung hasil penyelidikannya. Kami harap ke masyarakat untuk potongan video jangan lagi disebar, jangan provokatif juga,” tegasnya.
Dalam hal ini, polisi menyayangkan aksi warga yang merusak fasilitas kepolisian, salah satunya mobil patroli. Pihaknya juga akan tetap memeriksa warga yang diduga melakukan pengerusakan fasilitas kepolisian.
“Di sini kan ada hukum dan aturan yang berlaku, kalau sampai merusak itu salah. Kami masih identifikasi siapa saja yang merusak. Karena ada video amatir juga yang kami dapatkan,” tuturnya. (kn-2)