MASYARAKAT di Kampung Baru, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, merasakan langsung dampak negatif dari pembangunan kawasan industri. Salah satu kelompok yang terdampak yakni para nelayan, yang harus menghadapi berbagai masalah akibat aktivitas industri.
Salah seorang nelayan Hamsah mengungkapkan, kehidupan para nelayan sangat terganggu oleh aktivitas perusahaan di daerahnya. Pria berusia 36 tahun ini menyatakan bagan milik nelayan sering ditabrak oleh kapal ponton yang melintasi area yang seharusnya bukan jalur kapal tersebut.
“Sudah banyak bagan nelayan yang ditabrak oleh ponton. Bahkan tidak ada ganti rugi,” keluh Hamsah, Senin (15/7).
Selama dua minggu terakhir, Hamsah tidak dapat melaut karena bagan miliknya hancur setelah ditabrak ponton. Kondisi ini membuatnya tidak bisa beraktivitas dan mencari nafkah.
“Kami minta ganti rugi, tapi tanggapan dari perusahaan seperti tidak dihiraukan. Kami juga melaporkan ke pemerintah, tapi tidak ada respons. Hanya saling lempar tanggung jawab,” ujarnya.
Kejadian ini juga dilaporkan ke pihak kepolisian, namun tidak ada tindak lanjut karena tidak ada saksi mata di lokasi. Hal ini menambah keprihatinan masyarakat pesisir yang merasa diabaikan oleh pihak berwenang.
Selain itu, kehadiran kawasan industri ini berdampak negatif pada aktivitas penangkapan ikan. Para nelayan kesulitan mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan aktivitas mereka dibatasi oleh perusahaan.
“Saya sempat diancam oleh oknum,” imbuhnya.
Menurut dia, ada oknum yang lebih berpihak kepada perusahaan daripada mendukung warga setempat. Meskipun begitu, warga Kampung Baru masih berusaha bertahan.
“Yang bertahan di Kampung Baru itu masih semua. Kami mempertahankan kampung kami. Ada ratusan orang,” katanya.
Masyarakat meminta ganti rugi yang sesuai atas kerusakan yang dialami. Namun hingga kini tidak ada respons dari perusahaan. Mereka berharap bisa mendapatkan kompensasi antara Rp 100 juta-Rp 150 juta.
“Warga tidak bisa bertahan apalagi dengan banyaknya limbah yang dibuang,” ungkapnya.
Di tengah situasi yang sulit ini, masyarakat Kampung Baru terus bertahan demi tempat tinggal mereka. Mereka berharap pemerintah dan pihak perusahaan dapat mendengarkan keluhan dan memberikan solusi yang adil bagi semua pihak. (kn-2)