TARAKAN – Gempa bumi tektonik berkekuatan 4.9 skala ritcher mengguncang wilayah Kabupaten Bulungan, sekitar pukul 08.01 Wita, Rabu (21/8). Dalam kurun sebulan, Kabupaten Bulungan dua kali diguncang gempa.
Berdasarkan hasil analisis Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi terletak pada koordinat 2,47° LU; 116,85° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak kilometer arah Barat Daya Bulungan kedalaman 51 kilometer.
“Gempa bumi disebabkan adanya aktivitas sesar aktif yang ada di Kabupaten Bulungan. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya. Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas sesar aktif yang berada di wilayah Kabupaten Bulungan,” ujar Kepala BMKG Tarakan Muhammad Sulam Khilmi, Rabu (21/8).
Berdasarkan laporan masyarakat yang diterimanya, gempa bumi dirasakan di wilayah Tanjung Selor III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, Kabupaten Berau dan Tana Tidung II-III MMI. “Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Lalu di wilayah Berau dan Tana Tidung dirasakan orang banyak dalam rumah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi,” ungkapnya.
Ia juga menyebut, gempa bumi tektonik itu dirasakan di Tarakan dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi,” ucapnya.
Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia menyarankan untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Khilmi mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pesannya.
Di tempat terpisah, menurut Forecaster BMKG Tanjung Harapan Khafidzo Rakhmah, gempa kali ini disebabkan aktivitas sesar di Bulungan yang memicu pergerakan sesar aktif di wilayah tersebut.
“Gempa ini memiliki skala magnitudo 4,9 dengan durasi 1-2 detik. Titik gempa berada di koordinat 2,47 derajat Lintang Utara dan 119,87 derajat Bujur Timur. Tepatnya di barat daya, atau di titik Desa Tanah Kuning,” terangnya, Rabu (21/8).
Gempa yang terjadi di daratan ini memiliki penyebab yang sama dengan gempa pertama yang melanda Bulungan sebelumnya, yaitu pergerakan sesar aktif. Namun, ada beberapa perbedaan antara kedua gempa tersebut.
“Gempa sebelumnya memiliki durasi yang lebih lama dan kedalamannya lebih dangkal. Sehingga guncangannya dirasakan lebih kuat,” tambahnya.
Meski demikian, BMKG belum bisa memprediksi apakah akan ada gempa susulan dalam waktu dekat atau bulan depan. Namun, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat mengingat masih adanya aktivitas sesar yang berpotensi menimbulkan gempa.
“Kemungkinan adanya gempa susulan masih ada, karena aktivitas sesar belum berhenti. Masyarakat untuk terus mengupdate informasi dari BMKG dan tetap waspada,” imbaunya.
Ia menambahkan bahwa gempa dengan skala magnitudo 4 biasanya dapat menyebabkan retakan pada dinding rumah, meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Menurut dia, terjadinya gempa dikarenakan energi dari pergerakan sesar itu seperti tersimpan, dan ketika sesar bergerak, energinya langsung dilepaskan, yang menyebabkan terjadinya gempa.
“Dengan dua gempa yang terjadi dalam bulan yang sama, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Meskipun potensi tsunami saat ini masih belum terdeteksi,” tuturnya. (kn-2)