MEDAN – Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) menduduki peringkat 23 klasemen sementara perolehan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Setelah berhasil menambah 2 medali (1 emas dan 1 perunggu), di cabang olahraga (Cabor) menembak dan layar.
Hingga pukul 19.52 WIB, klasemen perolehan medali sementara masih diduduki Jawa Timur (Jatim) dengan 148 medali (58 emas, 45 perak dan 45 perunggu). Disusul DKI Jakarta 140 medali (50 emas, 47 perak dan 43 perunggu). Tempat ketiga masih ditempati Jawa Barat (Jabar) 153 medali (46 emas, 53 perak dan 54 perunggu). Posisi Kaltara sementara ini di peringkat 23, dengan tambahan 1 emas dan 1 perunggu. Sehingga total medali Kaltara sementara ini, 2 emas dan 2 perunggu.
Tambahan medali emas bagi Kontingen Kaltara dipersembahkan atlet menembak. Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kaltara membuktikan mampu mempertahankan prestasi sejak PON XX Papua lalu, dengan merebut medali emas. Bertanding di Lapangan Tembak Rindam, Iskandar Muda, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Nasruddin turun di nomor Sket Men Individual Putra, Kamis (12/9).
Di final atlet Kaltara mengalahkan atlet asal Sumatera Selatan, Woli Hamsyah yang harus puas dengan medali perak. “Alhamdulillah, di lapangan ada tantangan tersendiri tadi saat bertanding seperti cuaca. Tapi dengan tantangan itu saya tidak takut, tapi saya tertantang,” ucap Nasruddin.
Pada PON kali ini, menurut Nasruddin, terdapat tantangan tersendiri, yakni kondisi angin di venue cukup kencang. Berbeda dengan kecepatan angin saat ia bertanding di PON XX Papua lalu. Bahkan ia sempat hampir terjatuh.
Selain faktor cuaca, ia berperang dengan kondisi fisiknya sendiri yang sudah terasa tidak prima saat menjajal lapangan tembak 2 hari lalu.
“Saat satu hari jelang tanding cukup parah, sempat juga saya mau menyerah memikirkan pertandingan besoknya. Cuma ini kan puncaknya saya harus berjuang,” tutur Nasruddin.
Dia mengakui, kunci kesuksesan dibalik rintangan yang dihadapi adalah berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Dengan kita menerima ikhlas ada hikmahnya, inilah hasilnya,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Perbakin Kaltara Misransyah mengungkapkan, Nasruddin selalu menduduki peringkat teratas saat uji pertandingan sebelum PON kali ini. Sejak persiapan mulai dari rangkaian pemusatan latihan, timnya berhasil membuktikan Perbakin konsisten mempertahankan medali.
“Tekanannya lebih tinggi di PON kali ini. Alhamdulillah seluruhnya terlewati. Ini baru medali emas pertama, nomor yang kita ikuti baru satu dan hari ini selesai,” singkatnya.
Satu medali perunggu bagi Kaltara disumbangkan dari cabor layar. Atlet layar Kaltara, M Abdul Sugianto dan Alvian Nawawi turun di Class Hobby 16, harus puas berada di peringkat ketiga. Bertanding di Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh, dua atlet layar Kaltara tersebut tampil cukup baik dengan total 2 kali kemenangan dan 3 kali kekalahan.
Raihan perunggu kali ini, patut disyukuri meski menurun dari raihan perak yang ditorehkan pada PON XXI Papua lalu. Pelatih Layar Kaltara Candra Kurniawan mengungkapkan, anak asuhnya turut melawan Jawa Tengah (Jateng) di babak 32 besar.
Pada awal pertandingan, atletnya cukup bisa mengimbangi atlet Jateng. Namun, dipertengahan, mengalami cidera dibagian kepala dan tangan. “Setelah itu atlet kita ada sedikit gangguan, meski sudah ditangani medis. Jadi agak sedikit kurang permainannya,” jelas Ketua Porlasi (Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia) Kaltara Widodo.
Akhirnya, Kaltara harus mengakui keunggulan Jateng dengan skor 15-6. Atlet Jateng tersebut memiliki banyak pengalaman yang hampir sama dengan anak didiknya. “Tetapi pelatih mereka pelatih nasional, ayahnya sendiri. Sebenarnya kalau masalah teknik, fisik kita imbang saja,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara) H Muhammad Nasir menyaksikan beberapa cabor yang berlaga di PON XXI wilayah Sumut, Kamis (12/9).
Sebelumnya, ia juga telah menyaksikan beberapa cabor yang bertanding di PON wilayah Aceh.
“Pada prinsipnya berharap atlet paling tidak bisa mendapat medali,” harap Nasir usai menyaksikan laga Taekwondo. Dari pengamatannya, pertandingan PON di wilayah Sumut dinilai cukup ketat. Sehingga pihaknya saat ini menargetkan, minimal 6 emas dapat dibawa pulang.
“Kita tetap berbenah, bagaimana caranya kita bisa melampaui target. Kita bersyukur saat ini sudah ada raihan satu emas dan satu perunggu,” tuturnya.
Menurutnya, sejauh ini masih banyak cabang yang belum dipertandingkan dan dimungkinkan membuka peluang medali. Seperti cabang gulat, golf, wushu dan menembak. Belajar dari PON XX Papua, cabang menembak mendapatkan 2 medali yakni emas dan perak.
Prestasi tersebut pun sejauh ini masih dapat dipertahankan hingga kejuaraan terakhir yang diikuti. “Kita masih optimis medali untuk menembak itu ada 2 medali. Termasuk untuk cabor layar dan selam. Masih terbuka lebar peluang kita untuk medali,” tuturnya. (kn-2)