Catat 22 Bencana saat Hujan Deras

BENCANA LONGSOR: Salah satu rumah yang terdampak longsor dikarenakan hujan deras yang mengguyur Kota Tarakan, Selasa (8/10).

TARAKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan mencatat 22 kejadian bencana yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur Kota Tarakan, Selasa (8/10) dini hari.

Bencana yang terjadi diantaranya tanah longsor, pohon tumbang, dan banjir. Dari 22 kejadian tersebut, 13 diantaranya merupakan tanah longsor, 6 titik banjir dan 2 pohon tumbang. Kepala BPBD Tarakan, Yonsep menyebut, ada 13 titik tanah longsor yang tersebar di Kelurahan Kampung Enam, Pamusian, Kampung Satu Skip dan Karang Anyar.

Lalu untuk banjir teridentifikasi berada di Kelurahan Karang Harapan, Kampung Satu Skip, Karang Anyar dan Pamusian. Sementara untuk pohon tumbang dilaporkan terjadi di Kampung Satu dan Pamusian. Adapun BPBD memberikan penanganan terhadap bencana tersebut secara bertahap, dengan memberikan bantuan awal.

Baca Juga  Sehari Ungkap 2 Penemuan Mayat

“Anggota sekarang lagi bekerja di lapangan, kita tidak mungkin bisa selesaikan semuanya sekaligus,” katanya.

Tanah longsor menyebabkan beberapa rumah warga hancur pada bagian dinding. Beruntung, tak terdapat korban jiwa saat kejadian itu. Pihaknya memberikan bantuan sementara berupa karung untuk nantinya diisi tanah dan diletakkan di pinggir tanah yang longsor, agar tak terjadi longsor susulan. Selain itu, BPBD juga memberikan terpal untuk menutupi permukaan tanah yang terbuka.

“Beberapa rumah itu rusak bagian dindingnya. Kalau untuk menilai berat dan ringannya (kerusakan) kita belum bisa, yang pasti ada dinding yang runtuh akibat longsor itu,” ucapnya.

Sementara untuk bencana banjir, BPBD memberikan penanganan berupa menyedot air di bagian rumah yang terkena banjir. Menurutnya, banjir menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana akibat hujan deras ini. Lalu, penanganan pada pohon tumbang, biasanya pihaknya melakukan pembersihan lantaran pohon tumbang mengenai bagian rumah warga.

“Berdasarkan informasi dari lurah yang ada di Karang Harapan. Karena keterlambatan membuka tutup embung, makanya banjir. Ada juga masyarakat yang inisiatif membersihkan sendiri bagian rumah yang terkena pohon tumbang dan banjir,” jelasnya.

Baca Juga  Alokasikan Rp 1,6 Miliar Dana Hibah untuk Operasional Ormas

Maraknya laporan yang ia terima, turut membuat BPBD Tarakan mengimbau agar masyarakat selalu waspada di tengah kondisi cuaca yang tak menentu. Dalam waktu-waktu tertentu kondisi cuaca dapat berubah-ubah. Seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas lebat. Khususnya bagi masyarakat yang bermukim di lereng perbukitan.

“Kalau hujannya sudah berdurasi lama, segera mengungsi untuk antisipasi supaya tidak ada korban. Ini juga kita sampaikan terus, apalagi tenaga BPBD untuk teknisnya kurang. Kita minta ke lurah untuk kerja sama masyarakat membantu petugas kita”” pesannya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini