3 Paslon Tuntaskan Debat Terbuka Pertama

DEBAT TERBUKA PERTAMA: Ketiga paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara selesai melaksanakan debat pertama di Tarakan, Rabu (9/10) malam.

TARAKAN – Tiga Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, telah menuntaskan debat terbuka pertama di Tarakan, Rabu (9/10) malam. Ratusan pendukung ketiga paslon terlihat memadati area gedung Tarakan Art and Convention Center (TACC), dengan menyanyikan yel-yel andalan masing-masing.

Pada debat terbagi dalam 6 segmen, yang juga disiarkan langsung oleh salah satu televisi nasional. Segmen pertama penyampaian visi misi dari ketiga paslon. Selanjutnya, segmen kedua dan ketiga pendalaman visi misi. Lalu, pada segmen eempat dan kelima ada pertanyaan antar masing-masing paslon.

Segmen keenam pernyataan penutup. Dalam debat kali ini mengusung tema tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan subtema, pelayanan publik, penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan narkoba.

Usai debat, Calon Wakil Gubernur Kaltara Adri Patton berkomitmen mempercepat terbentuknya 5 Daerah Otonomi Baru (DOB) di Kaltara. Rencana percepatan DOB yang mayoritas berada di wilayah perbatasan, untuk pemerataan pembangunan.

“Saya ketua Tim Akademisi pemekaran Kaltara, termasuk pemekaran Kota Tanjung Selor. Pemekaran lima kecamatan yang ada di Kaltara bukan lip service, bukan omong-omong. Tetapi ini komitmen kami Sulton. Apabila lima kecamatan bisa dimekarkan, maka pembangunan akan terasa merata,” ujar Adri Patton.

Dengan adanya pemekaran DOB yang mayoritas berada di wilayah perbatasan. Seperti Krayan, Kabudaya, Sebatik dan Apau Kayan, masyarakat akan merasakan pemerataan pembangunan. Khususnya untuk tersedianya infrastruktur yang menunjang kegiatan perekonomian masyarakat.

Sementara terkait komitmen harga udang dan masalah perikanan, Calon Gubernur Kaltara Sulaiman menyatakan, paslon Sulton sudah memiliki langkah yang disiapkan.

Baca Juga  Temukan Sajam Rakitan Dalam Kamar Napi

“Komitmen terkait harga udang. Kami sudah punya konsep, harga akan kami atur mulai dari pembibitan sampai hilirisasi. Akan kami buatkan kebijakan, agar tata kelola perdagangan diatur oleh Pergub. Sehingga masyarakat Kaltara kami akan melindungi,” terangnya.

Paslon Sulton juga akan menambah jumlah cold storage untuk menciptakan persaingan pasar, guna memperbaiki harga udang. Pemerintah provinsi akan membantu pasar ekspor bagi petani tambak, agar harga udang semakin baik.

“Kami punya konsep tentang cold storage. Kami akan menambah jumlah cold storage, sehingga hasil dari petambak akan kami ekspor ke pasar luar negeri. Kami akan memprioritaskan kebutuhan pelayanan untuk pertambakan,” imbuhnya.

Calon Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, menepis soal tudingan pembangunan asrama mahasiswa di NTB yang dianggap tidak memperhatikan skala prioritas. Menurut Zainal, Pemprov Kaltara tetap melanjutkan pembangunan asrama mahasiswa di sejumlah wilayah, termasuk di Tarakan.

“Kalau pembangunan asrama terus kami laksanakan. Ada azas selektif prioritas, misalnya di NTB lebih duluan kenapa Tarakan tidak dibangun. Tetap kita akan bangun semua. Bukan kami tidak mau membangun asrama di Tarakan. Tetapi ada waktunya dan itu akan kita lanjutkan terus untuk membangun asrama di mana ada putra putri Kaltara melaksanakan pendidikan,” terang Zainal.

Ia menjelaskan, pembangunan asrama mahasiswa di luar wilayah Kaltara lebih diprioritaskan. Sebab mahasiswa yang berada di Kota Tarakan mayoritas merupakan warga domisili Kaltara yang masih memiliki kerabat.

Sementara itu, mengenai isu ketidakharmonisan dirinya bersama Yansen saat menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara. Zainal juga membantah tegas.

“Ini kan orang di luar, membuat berita hoaks seolah-olah saya bersama pak Yansen pecah. Tugas Wagub sudah saya serahkan sepenuhnya, tugas pengawasan, silakan melakukan pengawasan. Hak dari Wagub tetap kami berikan. Untuk pak Yansen tidak pernah keluar dari mulut saya tidak boleh, semuanya silakan,” ujarnya.

Zainal juga menegaskan, dalam proses penjaringan paslon Pilkada berkali-kali mengatakan masih menghendaki komposisi berpasangan dengan Yansen TP. Namun perintah partai mengubah konstelasi politik. Hingga akhirnya Zainal memutuskan berpasangan dengan Ingkong Ala.

“Hanya segelintir orang yang memang melakukan penghasutan yang susah dipertanggungjawabkan. Silakan buka rekam jejak kalau ada saya menyebutkan saya akan pisah dengan pak Yansen, tidak ada. Tetapi karena perintah dari DPP partai beliau maju sebagai Gubernur. Saya persilakan pak Yansen maju sebagai Gubernur. Tetapi persaudaraan kita jangan sampai putus,” ungkapnya.

Sementara itu, program alokasi dana RT melalui kucuran dana minimal Rp 100 juta per tahun. Merupakan bentuk kepercayaan pasangan Yansen-Suratno kepada rakyat untuk membangun Kaltara. Strategi pembangunan yang dimulai dari tingkat RT. Diyakini akan menciptakan transformasi dan berimbas pada kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga  Alokasikan Rp 200 Miliar untuk Peningkatan Jalan

“Kami bertekad agar dana yang dimiliki provinsi itu harus diurai untuk memberi sebesar-besarnya gerakan mengubah rakyat. Bisa dibayangkan kalau kita memberi dana besar kepada RT. Maka seluruh RT yang ada di seluruh Kalimantan Utara, 2.463 RT itu akan tersentuh oleh pembangunan. Karena dana kami berikan kepada mereka,” sebutnya.

Selama ini, Yansen melihat, penggunaan ABPD Kaltara masih belum memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan dan kemajuan pembangunan daerah. Melalui program alokasi dana RT, Yansen optimis seluruh wilayah Kaltara akan terjangkau pembangunan.

“Kita bisa menyaksikan di desa masih miskin, stunting masih tinggi, kemiskinan masih tinggi. Karena banyak daerah, desa, masyarakat yang tidak terjangkau oleh pembangunan. Kami sadar banyak orang yang tidak memahami strategi yang benar untuk mengubah rakyat,” kata Yansen.

Pemerintah daerah, menurut Yansen, juga harus berupaya melaksanakan kebijakan yang dapat membantu peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemerintah harus memperhatikan penggunaan anggaran agar efisien dan rasional.

Disinggung terkait asrama mahasiswa asal Kaltara, masih banyak fasilitas di Kaltara dan Kaltim butuh perhatian. Bahkan asrama mahasiswa Kaltara yang berada di Samarinda sudah rusak.

“Bahkan gubernur sudah melihat itu. Tapi justru memperhatikan tempat lain. Makanya utamakan dulu di Kaltara, baru anak-anak kita yang ada di luar Kaltara dan kita lihat jumlahnya dan prioritas,” tuntasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini