PLBN Long Nawang Belum Beroperasi

BELUM BEROPERASI: Salah satu PLBN yang dibangun di wilayah Kabupaten Malinau telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober lalu, tapi hingga kini belum beroperasi.

TARAKAN – Meski telah diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 2 Oktober lalu. Namun, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Long Nawang, Kabupaten Malinau belum beroperasi.

Peresmian tersebut dilangsungkan bersamaan dengan 6 PLBN lainnya yang berpusat di PLBN Terpadu Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Donny Yanuar menegaskan, meski sudah diresmikan, PLBN Long Nawang hingga saat ini belum beroperasi. Dikarenakan belum adanya persiapan dari negara tetangga, yakni Malaysia.

Baca Juga  Penduduk Tarakan Bertambah, Segini Jumlahnya...

“Kita masih menunggu kesiapan dari Malaysia, kita sudah ada (PLBN) tapi Malaysia belum ada. Tak mungkin kita menjaga satu sisi saja, apa yang harus kita periksa dan apa yang kita jaga kalau dari kita saja,” ujarnya, Jumat (11/10).

Unsur yang tergabung dalam PLBN yakni Bea Cukai Tarakan, Balai Karantina Hewan Tarakan, Imigrasi Tarakan, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Meski belum beroperasi, pihaknya tetap membuka PLBN tersebut sebagai upaya menjaga gerbang negara.

Baca Juga  Diprediksi Konsumsi BBM dan LPG Meningkat

“Petugas kita belum ada di sana, hanya Satgas (Satuan Tugas) Pamtas (Pengamanan Perbatasan) saja disana. Nanti saat kita sudah beroperasi mereka posisinya berada di belakang kita,” lanjut Donny.

Disinggung soal sarana dan prasarana di PLBN Long Nawan, Donny menyebut sudah terdapat jaringan internet berupa wifi, listrik 24 jam, dan mess untuk petugas. Sementara layanan kesehatan, masih menggunakan Puskesmas. Adapun sejauh ini, untuk layanan keimigrasian, perlahan Imigrasi Tarakan telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat ihwal paspor.

Baca Juga  Oknum Honorer Satpol PP Kaltara Divonis 6 Bulan Masa Percobaan

Diakui Donny, terdapat puluhan KK di lokasi tersebut dan masyarakat sekitar tidak ada yang memiliki paspor. Perlintasan yang ada selama ini hanya menggunakan cara tradisional dengan menggunakan KTP.

“InsyaAllah ada rencana untuk jemput bola ke sana untuk pembuatan paspor. Bahkan KTP itu belum banyak di sana. Kita juga sudah koordinasi ke pemda setempat, untuk mengumpulkan KTP atau KK supaya terdata,” jelasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini