Transaksi Sabu Berpindah Lokasi

TEMPAT TRANSAKSI SABU: Petugas BNNK Tarakan mendapati tempat yang diduga sebagai transaksi narkotika di Kelurahan Juata Permai, Tarakan Utara.

TARAKAN – Adanya aktivitas sabu di Kelurahan Juata Permai, membuat petugas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tarakan memburu para pengedar.

Diketahui, sebanyak 110 orang terjaring patroli petugas BNNK Tarakan di wilayah tersebut pada Rabu (9/10) pekan lalu. Dari temuan ratusan penyalahguna narkotika tersebut, BNNK Tarakan menduga kuat aktivitas peredaran sabu di Selumit Pantai, Tarakan Tengah atau daerah Timbunan berpindah lokasi.

“Kami akan terus melakukan pengembangan guna menangkap para pengedar sabu di wilayah tersebut. Kami masih pengembangan dulu, masih dalam tahap penyelidikan untuk pengedarnya,” jelas Kepala BNNK Tarakan Evon Meternik, Minggu (13/10).

Baca Juga  Perkuat Perlindungan Hukum Hutan Adat

Petugas BNNK juga nihil menemukan barang bukti sabu pada saat patroli berlangsung. Lantaran pengedar diduga melarikan diri dari balik benteng yang sengaja dibuat untuk mengelabuhi petugas. Diketahui di depan benteng tersebut dipagari dengan kawat berduri.

Hanya ada satu jalan menuju lokasi tersebut. Sehingga pengedar sabu gampang melarikan diri ke bukit ketika melihat petugas datang.

“Yang kami jaring enyalahguna yang baru mau membeli (sabu), begitu mereka masuk langsung kita geledah,” ucapnya.

Dari temuan tersebut, lanjut Evon, BNNK akan mengintensifkan aktivitas patroli di lokasi tersebut. Dikhawatirkan, jika tak dilakukan pengawasan, lokasi tersebut akan menjadi keuntungan bagi para pengedar sabu membuka pasar narkotika.

“Untuk daerah yang sudah jadi lokasi transaksi sabu akan kita rutin lakukan patrol. Baik itu lokasi baru atau yang sudah lama. Bila perlu setiap hari kita jaga sampai benar-benar mematikan pasar narkotika,” bebernya.

Baca Juga  Peserta Pemilu yang Akan Kampanye Rapat Umum

Namun, jika melihat karakteristik di lokasi tersebut, Evon menilai berbeda dengan lokasi transaksi sabu di Selumit Pantai. Menurutnya, di wilayah Juata Permai hanya terdapat segelintir orang yang terlibat menjual sabu. Sedangkan di Selumit Pantai, aktivitas sosial masyarakat dinilai bergantung dari transaksi sabu.

“Bahkan tidak ada kondisi seperti di Selumit Pantai. Masyarakat di Juata Permai juga kooperatif membantu petugas, tidak ada yang menghalangi atau provokasi itu tidak ada. Kita juga jadi lebih mudah, karena di sana kan lokasinya pinggir jalan besar,” tuturnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini