TARAKAN – Tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara, Bea Cukai Tarakan dan Satrol Lantamal XIII Tarakan mencurigai adanya dugaan penyelundupan narkotika di Pelabuhan Malundung Tarakan, Rabu (16/10).
Meski tidak menemukan adanya penyelundupan, petugas mendapati dua calon penumpang yang positif menggunakan narkotika. Dengan menggunakan anjing pelacak atau K9 milik Bea Cukai, calon penumpang dan barang bawaannya turut diperiksa. Tak hanya itu, calon penumpang juga dilakukan tes urine secara acak.
Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Tatar Nugroho mengatakan, pemeriksaan dilakukan karena adanya informasi dari intelijen. Bahwa ada pengiriman narkotika melalui Pelabuhan Malundung Tarakan. Setelah itu, melakukan koordinasi dengan Bea Cukai Tarakan dan Lantamal XIII Tarakan.
“Kami libatkan K9 milik Bea Cukai Tarakan yang didatangkan dari Balikpapan. Karena mesin X-Ray disini belum bisa mendeteksi narkotika. Tetapi kan sudah ada X-Ray yang bisa melihat barang-barang dari luar. Yang ada baru di Nunukan. Makanya kami menggunakan K9,” ujarnya.
Tak hanya melakukan pemeriksaan kepada calon penumpang, pihaknya melakukan tes urine bagi penumpang yang diduga menggunakan narkotika. Hasilnya, ada dua orang penumpang positif menggunakan narkotika. Sementara petugas tidak menemui barang bukti narkotika.
“Kami sudah catat identitasnya. Selanjutnya akan dilakukan rehabilitasi di daerah asal. Kami sudah lalukan wawancara dan diperbolehkan melanjutkan perjalanan laut,” jelasnya.
Ia mengakui, dari beberapa pengungkapan di Kaltara, diselundupkan melalui jalur laut. Bahkan belum lama ini pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 2,5 kg yang diamankan di Berau, diselundupkan melalui Pelabuhan Tengkayu I Tarakan. Ia menegaskan, sudah beberapa kali melakukan patroli bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) dan Bea Cukai Tarakan.
“Kami juga usulkan ada mesin X-Ray yang bisa mendeteksi narkotika di Pelabuhan Malundung. Baik itu ke Pelindo Tarakan maupun ke Bea Cukai Tarakan,” tuturnya. (kn-2)