TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop) terus mendukung Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), khususnya produk lokal.
Bahkan dipersiapkan alokasi anggaran khusus untuk program P3DN. Dengan fokus spesifik pada produk-produk lokal dari pelaku UMKM.
“Saat ini, perhatian kita lebih spesifik pada produk lokal. Kami ingin agar UMKM di Kaltara tidak hanya meningkatkan kualitas produknya. Tetapi juga berinovasi dalam hal kemasan. Salah satu yang kami dorong, pengemasan produk dalam bentuk hampers yang unik,” tutur Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltara Hasriyani, Rabu (23/10).
Menurut dia, inspirasi inovasi ini didapat saat kunjungan bersama Gubernur Kaltara ke luar daerah. Di sana, mereka menerima hampers dengan kemasan yang menarik. Di dalamnya terdapat berbagai produk seperti kopi dan camilan lokal. Setiap produk tetap mencantumkan informasi mengenai pemiliknya, meskipun berada dalam satu kemasan.
“Kemasannya tidak terlalu besar, tetapi informatif. Setiap produk tetap mencantumkan identitas pemiliknya, jadi konsumen tahu siapa yang membuat produk tersebut. Ini memberikan kesan personal tanpa harus mengorbankan branding atau identitas produk,” ujarnya.
Beberapa pelaku UKM di Kaltara sudah mulai menerapkan konsep ini, terutama untuk produk kerajinan tangan. Namun, untuk produk pangan, masih perlu lebih banyak inovasi dalam kemasan yang menarik. Salah satu contoh yang sudah ada, kemasan kotak yang di dalamnya terdapat beberapa produk. Lengkap dengan tas untuk memudahkan konsumen membawa oleh-oleh.
“Kami ingin pelaku UMKM saling membantu dengan mengemas produk teman-temannya ke dalam satu paket. Misalnya, dalam satu kotak bisa terdapat keripik dari satu UKM, kemudian produk lainnya. Dengan cara ini, mereka saling menopang dan produk-produk lokal bisa lebih mudah diakses oleh konsumen. Terutama tamu dari luar daerah yang ingin membeli berbagai macam produk lokal,” bebernya.
Diharapkan produk-produk UMKM di Kaltara tidak hanya semakin dikenal luas. Tetapi juga mampu bersaing di pasaran dengan keunggulan inovasi kemasan yang unik dan praktis.
Pemprov Kaltara pun berupaya mendukung UMKM serta Industri Kecil Menengah (IKM). Salah satu langkah yang diambil, dengan meningkatkan kreativitas dan kualitas produk-produk lokal.
“Kita berusaha untuk meningkatkan kreativitas mereka, kemudian dari sisi kualitas. Kita juga mendorong agar ada silaturahmi antar pelaku UMKM untuk saling berbagi pengalaman. Sehingga mereka dapat berbagi tips dan trik agar UMKM bisa berhasil,” ujar Sekretaris Provinsi Kaltara Suriansyah.
Suriansyah menilai, produk UMKM Kaltara tidak kalah kualitasnya dibandingkan produk dari daerah lain maupun luar negeri. Namun, karena letak geografis Kaltara yang berbatasan dengan negara lain, tantangan terbesar biaya tambahan yang dikeluarkan untuk transportasi dan distribusi produk.
Menurut Suriansyah, tentu dalam memproduksi suatu barang, ada cost tambahan terutama untuk transportasi. Ini yang menjadi tantangan bagi UMKM. Sehingga harga jual produk di pasaran cenderung lebih tinggi. “Tapi kita akan mencari solusi agar produk UMKM bisa bersaing di pasar,” imbuhnya.
Kerja sama antara pemerintah, swasta, dan UMKM sangat penting. Semua pihak harus berkolaborasi untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar. Selain itu, pentingnya adaptasi terhadap teknologi. Di era sekarang, teknologi tidak bisa dihindari. UMKM harus memanfaatkan teknologi untuk memperluas pasar dan meningkatkan efisiensi.
“Kami dari pemerintah akan mendampingi dan memberikan motivasi agar UMKM Kaltara lebih familiar dengan dunia teknologi,” tegasnya. (kn-2)