KPU Bulungan akan Evaluasi Bobot Soal Debat

DEBAT PERTAMA: Kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bulungan saat melaksanakan debat publik pertama di Auditorium Universitas Kaltara, Rabu (23/10) malam.

TANJUNG SELOR – Pelaksanaan debat publik pertama Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bulungan akan menjadi evaluasi bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulungan. Baik dari sisi acara maupun soal debat yang dipersiapkan untuk kedua paslon.

Debat publik kedua paslon, yakni Syarwani-Kilat dan Datu Iman Suramenggala-Cheito Karno (Ashe), disiarkan melalui televisi lokal dan live streaming kanal Youtube KPU Bulungan. Namun disayangkan, saat memasuki segmen pertama debat tersebut, live streaming kanal Youtube mengalami kendala beberapa menit. Hal itupun menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat yang menyaksikan tahapan debat paslon tersebut. Dikarenakan tidak dapat hadir langsung di lokasi acara debat, di Universitas Kaltara, Rabu (23/10) malam.

“Memang awal debat pada segmen pertama, terjadi kendala saat live streaming. Tapi hal itu bisa segera diatasi tim teknis. Sehingga dapat kembali berjalan lancar,” jelas Ketua KPU Bulungan Mahdi E Paokuma, Kamis (24/10).

Dari pelaksanaan debat pertama ini, diakui Mahdi, tentu ada evaluasi yang dilakukan. Seperti mengenai bobot soal debat bagi paslon. Perihal tersebut, KPU Bulungan akan membahas bersama tim perumus untuk soal pada debat kedua nanti.

“Apakah bobot soal masih sama pada debat pertama ini atau ada penurunan ketika debat kedua nanti,” ungkapnya.

Berkaitan jadwal debat kedua, Anggota KPU Bulungan Hasnadi menambahkan, akan dilaksanakan pada 16 November mendatang di Jakarta. “Kita akan menggunakan telivisi nasional untuk pelaksanaan debat kedua. Untuk segmen, masih sama saat debat pertama,” ujarnya.

Baca Juga  Bulungan Paling Banyak TKA

Mengenai tema debat kedua, kata Nadi—biasa disapa, menjadi kewenangan tim perumus yang menentukan. Masing-masing paslon pun memberikan tanggapan telah usainya pelaksanaan debat pertama ini.

Seperti yang disampaikan paslon nomor urut 1, Syarwani-Kilat. Syarwani yang merupakan calon petahana sangat berterima kasih kepada paslon nomor urut 2 (Datu Iman Suramenggala-Cheito Karno) atas penyampaian dan informasi saat debat. Tentu hal tersebut menjadi bahan koreksi bagi Syarwani-Kilat.

“Tentu segala kekurangan yang terjadi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini. Termasuk segala pencapaian visi misi. Ke depan, bagaimana program prioritas daerah bisa maksimal,” terang Syarwani.

Bahkan, paslon nomor 2 mempertanyakan berkaitan Silpa (Sisa Kelebihan Perhitungan Anggaran) Pemerintah Kabupaten Bulungan. Menurut Syarwani, perihal Silpa tentu berbicara mekanisme penyusunan APBD. Silpa merupakan instrumen yang ada di dalam penganggaran, untuk menutupi defisit pembiayaan yang dialokasikan.

“Kita bersyukur dengan ada penyampaian ini, dapat memberikan klarifikasi kepada publik, khususnya masyarakat Bulungan,” imbuhnya.

Syarwani juga menyampaikan terima kasih kepada audiensi yang ada di dalam ruangan, karena mengikuti pelaksanaan debat dengan tertib dana man. Sehingga pelaksanaan debat pertama ini dapat berjalan lancar.

Baca Juga  Pelabuhan Tengkayu I Tarakan Terkesan Semrawut

Pada debat ini juga menjadi momentum dan meyakinkan masyarakat, agar dapat menggunakan hak pilih pada 27 November mendatang. “Kita mengajak masyarakat agar menciptakan pilkada di Bulungan yang damai, aman dan sukses,” pesannya.

Paslon Syarwani-Kilat pun akan memperhatikan beberapa daerah yang belum mendapatkan akses jaringan telekomunikasi. Meskipun masih ada beberapa daerah blank spot, bukan berarti transformasi digitalisasi tidak terlaksana. Bahkan, untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di pemerintahan desa, dengan berbasis digital.

“Kita sudah berikan pembelajaran dalam upaya peningkatan kapasitas kepada seluruh operator di setiap desa. Sehingga pelayanan yang berkaitan dengan administrasi, penyusunan topografi desa. Tidak hanya bergantung kepada jaringan yang online. Tapi bisa dikerjakaan secara offline,” bebernya.

Sementara itu, bagi paslon nomor urut 2 Datu Iman Suramenggala-Cheito Karno (Ashe) menilai, debat yang terlaksana untuk mengulik visi misi paslon. “Kita berhadapan dengan petahana, dengan tagline melanjutkan. Tentu ada beberapa hal yang kita perlu evaluasi,” terang Datu Iman.

Datu Iman mengaku sangat puas adanya debat ini, visi misi pun telah tersampaikan. Berkaitan 40 persen daerah yang masih blank spot. Paslon nomor urut 2 memiliki langkah untuk menangani hal tersebut. “Kita mempunyai wakil-wakil yang ada di pusat, untuk bisa menindaklanjuti hal ini (akses jaringan telekomunikasi),” ujarnya.

Baca Juga  3 Perkara Tipikor Naik Penyidikan

Perihal masih adanya Silpa, menurut Datu Iman, harusnya dapat memaksimalkan anggaran meskipun terbatas. Pasalnya, ketika memasuki penganggaran tahun berikutnya dan masih ada Silpa. Hal itu menandakan masih ada program yang belum terealisasikan.

Paslon nomor 2 pun memiliki program, agar di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan dapat berpenghasilan minimal Rp 10 juta per bulan. Calon Wakil Bupati Bulungan Cheito Karno atau Ashe biasa disapa mengungkapkan, ini merupakan program yang benar-benar bisa terlaksana. Artinya, apabila pemerintah daerah hadir memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhan petani, peternak dan nelayan. Untuk dapat menampung hasil-hasil produk kpertanian, perkebunan dan perikanan.

“Saya yakin program ini dapat berjalan dan tercapai. Bahkan penghasilan bisa lebih dari Rp 10 juta. Karena Pemerintah Pusat melalui Menteri Pertanian, penghasilan petani tidak hanya Rp 10 juta. Bahkan, ketika petani rajin, bisa saja penghasilan Rp 30 juta per bulan,” ungkap Ashe.

Selain itu, paslon nomor urut 2 ingin memberikan satu unit excavator tiap desa. Semisal ada 40 desa, dengan harga satu unit excavator yang mencapai kisaran Rp 1 miliar. Maka, pemerintah daerah mengalokasikan Rp 40 miliar untuk pembelian satu unit excavator tiap desa.

“Hal ini merupakan efisiensi dengan memberikan satu alat berat tiap desa. Kita tak butuh lagi menganggarkan untuk jalan usaha tani, cetak sawah dan irigasi. Skema pengadaan alat berat tentu menggunakan APBD,” tutur Datu Iman. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini