Inflasi Kaltara di Bawah Nasional

PERKEMBANGAN INFLASI: Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Seno Indarto (kiri) memaparkan perkembangan inflasi periode Maret 2024.

TARAKAN – Inflasi gabungan tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltara pada Maret 2024 mengalami inflasi 0,42 persen mtm atau 2,62 persen yoy.

Inflasi Kaltara tercatat masih berada dalam target nasional dan dibawah capaian nasional 3,05 persen yoy. Inflasi di Kaltara disebabkan meningkatnya tekanan pada komoditas beras. Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Seno Indarto mengatakan, penyumbang inflasi periode lalu dari komoditas beras 0,17 persen, telur ayam ras 0,14 persen, cabai rawit 0,08 persen, ikan layang 0,05 persen dan ikan bandeng 0,05 persen.

Sementara penyumbang deflasi dari komoditas cabai rawit -0 12 persen, angkutan udara -0,10 persen, bawang merah -0,05 persen, daging ayam ras -0,04 persen dan sawi hijau -0,02 persen.

“Inflasi ini masih di bawah nasional. Inflasi nasional diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024.  Namun terdapat beberapa tantangan seperti pasokan yang terbatas. Tantangan lain, gejolak geopolitik dan inflasi global yang masih tinggi,” jelasnya, Selasa (2/4).

Baca Juga  Ekonomi Kaltara Tumbuh 4,79 Persen

Sementara intermediasi perbankan di Kaltara menurun. Pada Februari 2024, fungsi intermediasi perbankan tercatat terkontraksi yang tercermin dari melambatnya kredit 24,43 persen yoy. Sejalan dengan itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset perbankan masing-masing 11,06 persen yoy dan 4,85 persen yoy.

Kredit pada bulan laporan tumbuh positif 20,14 persen yoy secara agregat. Hal ini didorong tumbuhnya kredit di seluruh komponen KMK, KI, dan KK.

“Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi di Kabupaten Bulungan. Pertumbuhan DPK pada bulan laporan meningkat 5,57 perden yoy, meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini didorong meningkatnya seluruh komponen giro, tabungan dan deposito,” tuturnya.

Baca Juga  September, Ekspor di Kaltara Melonjak

DPK bank umum ada di Februari 2024, pangsa penyaluran kredit secara keseluruhan terbesar berada di Kabupaten Bulungan dengan 32,12 persen. Diikuti oleh Kota Tarakan 31,62 persen dan Kabupaten Nunukan 26,15 persen. Sedangkan pada komponen DPK, pangsa terbesar berada di Kota Tarakan sebesar 51,3 persen, diikuti Kabupaten Bulungan 19,3 persen, Nunukan 16,2 persen, Malinau 9,4 persen dan Kabupaten Tana Tidung 9,4 persen.

Perkembangan Kredit dan DPK di Kaltara sejalan dengan pemulihan ekonomi di Kaltara yang terus berlanjut pada triwulan I 2024. Berdasarkan lokasi bank, nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) terbesar pada Februari 2024 berada di Kabupaten Bulungan yang mencapai 162,82 persen.

Sedangkan berdasarkan lokasi proyek, LDR terbesar berada di Kabupaten Bulungan yang mencapai 161,53 persen. Secara umum, LDR Kaltara masih berada pada level yang positif diiringi dengan terjaganya rasio NPL pada level 0,98 persen, jauh berada di bawah threshold 5 persen. Kondisi ini mencerminkan peningkatan optimisme masyarakat terhadap perekonomian di Kaltara.

Baca Juga  Desember 2024, Kunjungan Wisman Melonjak

“Secara spasial, penyaluran kredit UMKM terbesar pada Februari 2024 berada di Kota Tarakan dengan penyaluran kredit mencapai  Rp 2,002 miliar. Diikuti dengan Kabupaten Bulungan Rp 1,445 miliar, Nunukan Rp 1,416 mikiar, Malinau Rp 392 miliar, dan Kabupaten Tana Tidung  Rp 33 miliar,” sebutnya.

Selanjutnya secara sektoral, penyaluran kredit terbesar berada pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Dengan penyaluran kredit mencapai Rp 2,419 mikiar, pertanian, perburuan dan kehutanan Rp 783,09 miliar serta perikanan Rp 355,86 miliar. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini