Bantu Warga Sediakan Sembako Murah

TINJAU HARGA: Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama TNI, Deni Herman (kanan) meninjau harga di Gerakan Pangan Murah (GPM), Selasa (2/4) lalu.

TARAKAN – Jelang Idulfitri, personel TNI di Tarakan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM), Selasa (2/4) lalu. Upaya tersebut untuk memberikan kemudahan warga Tarakan, dalam memenuhi kebutuhan pokok dan menggandeng pelaku UMKM.

“Kami menyediakan sembako, silakan dicek. Harganya tentu lebih murah dibanding harga normal yang beredar,” terang Komandan Lantamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Deni Herman.

Pihaknya bersama kantor Bulog Cabang Tarakan menyiapkan 9 ton beras dan minyak goreng 3 ton. Beras 5 kg yang dijual seharga Rp 56 ribu, dari harga biasanya Rp 76 ribu. Sementara harga minyak goreng yang dijual Rp 16 ribu per liter, dari harga biasanya Rp 21 ribu per liter.

“Ada daging juga dan pelaku UMKM yang berpartisipasi. Tak ada batasan pembelian, yang penting stok masih ada. Tapi jangan sampai diborong, baru dijual kembali. Kan tujuannya membantu masyarakat untuk Hari Raya Idulfitri,” tegasnya.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Tarakan Bustan memastikan ketersediaan bahan pokok sampai saat ini masih aman. Salah satunya komoditas beras, cabai, bawang dan gula. Termasuk juga harga ayam ras dan daging sapi masih stabil. Ia menyebut, harga cabai mencapai Rp 60 ribu-Rp 70 ribu per kg.

Baca Juga  PT Pertamina Hulu Mahakam Unjuk Gigi di Annual Global CSR & ESG Award di Hanoi

“Secara menyeluruh, inflasi di Tarakan terjaga dengan baik. InshaAllah masyarakat Tarakan jangan panik. Bahan pokok penting semua tersedia menghadapi Idulfitri. Harga masih wajar dan kami pastikan distribusi barang tersedia,” ungkapnya.

Ia menegaskan, jika inflasi tetap terjaga maka harga kebutuhan pokok tetap stabil hingga Idulfitri. Pada saat sidak di pasar Gusher, pihaknya menemukan adanya kecurangan dalam timbangan milik pedagang. Selanjutnya Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMP) Tarakan untuk dilakukan pembinaan. Selanjutnya timbangan milik pedagang akan dilakukan tera ulang.

Di lain pihak, pedagang daging sapi, Syaiful mengakui, harga daging lokal yang dijual sebesar Rp 160 ribu per kg. Sementara daging dari Malaysia dan Australia Rp 75 ribu-Rp 95 ribu per kg. Ia tidak bisa memprediksi harga tersebut akan tetap stabil. Karena biasanya mendekati Idulfitri harga daging akan naik Rp 5.000.

Baca Juga  Harga Emas Antam Hari Ini Meroket Tembus Rp 1.349.000 Per Gram

“Baru dua tahun harga daging ini Rp 160 ribu per kg. Sempat harganya Rp 130 ribu, Rp 140 ribu per kg. Itu sebelum Covid-19 dan belum ada perubahan. Paling banyak dibeli itu sebanding saja,” singkatnya.

Jelang Lebaran harga-harga kebutuhan pokok biasanya mengalami kenaikan. Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Diana Risawaty, memberikan pandangannya mengenai situasi ini.

 

Stabilitas harga dan kenaikan pada komoditas tertentu, salah satu yang perlu menjadi analisis. Diana menyatakan secara umum, harga-harga di pasar telah stabil. Namun, ada pengecualian pada beberapa komoditas, khususnya cabai yang menunjukkan tren kenaikan.

Baca Juga  Inflasi Kaltara Relatif Terkendali

“Cabai masih naik lagi, dengan harga saat ini berkisar antara Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram,” ungkapnya, Selasa (2/4).

Cabai sebagai penyumbang inflasi tidak bisa diragukan. Adanya Gerakan Pangan Murah (GPM) menjual cabai dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan stok yang cukup dan upaya pemerintah melalui GPM, diharapkan lonjakan harga dapat diminimalisir.

“Hal ini penting untuk memastikan masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan sukacita. Tanpa beban harga kebutuhan pokok yang melonjak,” harapnya.

Selain itu, prediksi kenaikan harga daging juga perlu dianalisa. Sering kali diikuti dengan peningkatan harga daging. Biasanya di H-1 Lebaran lonjakan harga bisa terjadi. Dia memperkirakan kenaikan harga daging sapi bisa mencapai Rp 10 ribu dari harga normal. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini