TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Kesehatan memastikan belum ada laporan kasus penyakit diare maupun penyakit menular lainnya, pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bulungan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kaltara Usman. “Hingga saat ini, belum ada laporan kejadian luar biasa seperti diare, penyakit kulit, atau infeksi saluran pernapasan akut yang biasa muncul setelah banjir. Mudah-mudahan kondisi ini tetap bertahan dan tidak ada lonjakan kasus,” ujar Usman, Selasa (27/5).
Meski demikian, Dinkes tetap mengantisipasi kemungkinan munculnya penyakit pasca banjir, mengingat kondisi lingkungan yang rawan pencemaran. Upaya pencegahan telah dilakukan sejak awal melalui pemantauan dan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas tingkat dasar, terutama puskesmas di wilayah terdampak.
“Penanganan pasca banjir merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kami menyiapkan intervensi di berbagai tingkatan. Mulai dari puskesmas hingga rumah sakit, sesuai kebutuhan dan eskalasi situasi,” jelasnya.
Usman menegaskan, Dinas Kesehatan siap mengambil langkah cepat jika ditemukan gejala atau laporan dari lapangan. Koordinasi lintas sektor pun terus dijalankan dalam status tanggap darurat ini. Terutama untuk memastikan akses layanan kesehatan tetap berjalan di daerah terdampak.
“Kami sudah siaga. Ini wilayah daratan, dan distribusi logistik serta pelayanan kesehatan masih bisa dilakukan. Kami juga akan terus memantau kondisi air bersih dan sanitasi, yang menjadi faktor penting dalam mencegah penyakit pasca banjir,” terangnya.
Dinkes Kaltara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga kebersihan lingkungan. Serta segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit menular. (kn-2)