Butuh Percepatan Penanganan Akses Jalan

TANJUNG SELOR – Percepatan penanganan akses jalan darat dari Apau Kayan (Kaltara) menuju Mahakam Ulu (Mahulu) Kalimantan Timur (Kaltim), yang selama ini menjadi salah satu jalur vital penghubung antarwilayah perbatasan, masih dalam penanganan.

Baik Pemprov Kaltara maupun Pemprov Kaltim, bersama-sama mendorong percepatan tersebut. Meski perbaikan jalan terus diupayakan, prosesnya tidak mudah karena menyangkut anggaran besar dan kondisi medan yang berat.

Wakil Gubernur Kaltara Ingkong Ala mengungkapkan, permasalahan jalan sebenarnya sudah dibahas dalam pertemuan antara Gubernur Kaltara dengan Gubernur Kaltim beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, Gubernur Kaltim menyatakan komitmennya mendukung perbaikan jalan dengan alokasi anggaran sekitar Rp 28 miliar.

“Secara prinsip Gubernur Kaltim sudah menyatakan akan men-support dana. Tapi pelaksanaannya memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya dengar di lapangan sudah ada pengerjaan. Tapi masih terbatas, karena baru satu hingga dua unit alat berat yang digunakan,” jelasnya, Kamis (3/7).

Baca Juga  Caleg Terpilih Diduga Gunakan Ijazah Palsu

Sementara itu, untuk segmen jalan dari Kilometer 122 yang merupakan batas wilayah Kaltim dan Kaltara. Pemerintah provinsi melalui kebijakan Gubernur Kaltara telah menyalurkan bantuan BBM senilai Rp 1,5 miliar ke Kabupaten Malinau. Dana tersebut digunakan untuk menunjang operasional alat berat di setiap kecamatan dalam memperbaiki ruas jalan yang rusak.

“Anggaran bantuan itu kami serahkan ke Pemkab Malinau. Teknisnya, mereka distribusikan ke kecamatan-kecamatan, karena ada alat berat yang sudah diserahkan oleh bupati ke masing-masing kecamatan. Saat ini perbaikan sedang berlangsung secara bertahap,” ungkapnya.

Namun, kondisi medan yang ekstrem dan curah hujan tinggi seringkali membuat jalan sulit dilalui. Akibatnya, masyarakat masih mengandalkan jalur sungai menggunakan longboat untuk pengangkutan logistik, yang jumlahnya terbatas dan penuh risiko. Pentingnya perbaikan jalan di wilayah Kaltim, khususnya dari titik Long Bagun hingga Kilometer 122.

Jika segmen ini fungsional, maka mobilitas masyarakat dan barang akan meningkat, yang otomatis akan menggerakkan perekonomian, tidak hanya di Kaltara tetapi juga di Mahakam Ulu, Kaltim.

“Kalau jalan itu diperbaiki hingga tuntas, masyarakat Mahulu bisa membawa barang dagangan ke Apau Kayan. Sebaliknya, kebutuhan masyarakat Apau Kayan yang selama ini bergantung dari Kaltim akan lebih mudah didistribusikan. Ini jelas menguntungkan dua provinsi sekaligus,” ujarnya.

Baca Juga  Sosialisasi di Pasar

Menurutnya, keberhasilan pembangunan infrastruktur perbatasan tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Sinergi dan koordinasi yang kuat antara Kaltara dan Kaltim sangat diperlukan. Agar akses darat yang selama ini dinantikan masyarakat bisa segera digunakan secara optimal.

“Ini soal konektivitas, bukan hanya untuk membuka akses tapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kami sangat berharap dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mempercepat penanganan jalur di wilayah mereka,” terangnya.

Upaya berkelanjutan dari kedua provinsi diharapkan mampu memperbaiki keterisolasian wilayah perbatasan dan membuka jalan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan pedalaman dan perbatasan. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini