TARAKAN – Sebanyak 30 pelajar di Tarakan terjaring razia yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Senin (14/7).
Razia ini digelar menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas siswa yang tidak patut di luar lingkungan sekolah saat jam pelajaran. Kepala Satpol PP Tarakan, Sofyan menjelaskan, laporan menyebutkan adanya sejumlah siswa yang menghabiskan waktu makan siang dengan kegiatan yang tidak mencerminkan perilaku pelajar. Seperti merokok, bermain kartu, atau hanya sekadar berkumpul tanpa tujuan jelas.
“Berdasarkan laporan itu, kami segera melakukan pengecekan dan ternyata benar. Kami amankan mereka untuk diberikan pembimbingan dan edukasi mengenai pentingnya menyadari status mereka sebagai pelajar,” ujarnya.
Dari 30 pelajar yang diamankan, 13 di antaranya perempuan dan 17 laki-laki. Barang bukti yang ditemukan antara lain korek api dan rokok elektrik. Sofyan menambahkan bahwa ada kemungkinan rokok biasa juga ditemukan. Namun sebagian besar sudah dibuang oleh pelajar saat razia berlangsung.
Satpol PP akan segera berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait jam belajar para siswa yang terjaring razia. Hal ini untuk mengklarifikasi apakah saat razia berlangsung mereka memang libur, diliburkan, atau dipulangkan. Namun, Sofyan menegaskan meskipun siswa dipulangkan, aktivitas yang mereka lakukan di luar sekolah tetap menyalahi aturan.
“Mereka beralasan disuruh pulang, tetapi pada saat makan siang itu mereka justru melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan harapan sekolah. Seperti merokok elektronik dan bercerita hal-hal yang tidak bermanfaat,” jelas Sofyan.
Pihak Satpol PP juga akan mempertimbangkan untuk berkoordinasi dengan pemilik kafe atau warung yang kerap menjadi tempat nongkrong para pelajar. Para pelajar yang terjaring razia mayoritas merupakan siswa kelas 2 dan beberapa di antaranya masih tergolong baru. Pembinaan lebih lanjut akan diberikan kepada mereka agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Nanti kami akan minta klarifikasi kafe, kalau bisa dibantu untuk tidak menerima anak sekolah terutama pada saat jam belajar mengajar,” tegas Sofyan. (kn-2)