Perlahan Blank Spot di KTT Hilang

TARAKAN – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi strategis dengan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dalam upaya mengatasi kendala jaringan internet di wilayahnya. Sinergi ini berhasil memperluas cakupan layanan internet hingga menjangkau 30 desa, sebuah lompatan besar dari kondisi sebelumnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Tana Tidung, Uus Rusmanda menyebut pada tahun 2021, terdapat sekitar 20 dari 32 desa di Tana Tidung yang masih menjadi blank spot atau tidak memiliki akses internet. Kondisi ini membuat masyarakat merasa tertinggal dan sulit menikmati kemerdekaan digital sepenuhnya.

Baca Juga  Mayoritas Pelanggar Pengendara Roda Dua

“Koneksi ini sangat kami butuhkan untuk program peningkatan kapasitas internet dan koneksi ribar,” ujar Uus.

Menyadari kondisi yang mendesak, Pemkab Tana Tidung mengambil langkah proaktif dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BAKTI Kominfo. Puncaknya, Pemkab Tana Tidung berhasil menjalin komunikasi dengan Kemenko Polkam, yang menyambut baik dan memberikan dukungan penuh.

Pada September 2021, tim dari Kemenko Polkam bersama BAKTI dan sejumlah operator seluler melakukan kunjungan langsung ke Tana Tidung. Tujuannya untuk melihat dan memvalidasi kondisi lapangan, yang menjadi dasar untuk mengambil langkah strategis. Kunjungan ini dilanjutkan dengan survei mendalam oleh tim operator seluler pada Oktober 2021.

Baca Juga  Tak Masuk Kerja, Malah Gantung Diri

“Setelah serangkaian pertemuan intensif melalui Zoom dan tatap muka, kepastian pembangunan BTS mulai terwujud. Dengan bantuan Bapak-bapak di Kemenko Polhukam, alhamdulillah pada Januari-Februari 2022, pembangunan BTS sudah mulai serentak,” jelas Uus.

Awalnya, ada sekitar 14 hingga 15 BTS yang direncanakan, namun kini jumlahnya telah berkembang menjadi 33 BTS yang beroperasi. Pembangunan ini merupakan bagian dari program Tana Tidung Digital yang bertujuan untuk menghubungkan wilayah blank spot, meningkatkan konektivitas, dan mendigitalisasi desa.

Meski kemajuan signifikan telah dicapai, Kadiskominfo Tana Tidung mengakui masih ada tiga desa yang mengalami kendala, meskipun BTS sudah dibangun. Masalah utama yang dihadapi adalah terkait ketersediaan daya listrik dan peningkatan kapasitas bandwidth oleh operator seluler.

Baca Juga  Kapolda Kaltara Hadiri Peresmian Gedung Fakultas Kedokteran UBT

Selain itu, Pemkab Tana Tidung juga terus memperkuat keamanan siber. Di tahun 2024, Pemkab menjalin kerja sama dengan BSSN dan membentuk tim khusus, yaitu Tana Tidung Incident Security Team (TTIS). Kerja sama ini memungkinkan Pemkab mengatasi berbagai insiden siber dengan cepat dan efektif.

“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas bantuan, dukungan, dan kerja sama yang sangat baik dengan Kemenko Polhukam dan BSSN. Tana Tidung kini sudah jauh lebih baik,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini