TANJUNG SELOR – Tim Relawan Jaringan Yansen Tipa Padan (YTP) kembali mengambil formulir pendaftaran untuk Yansen Tipa Padan, sebagai bakal calon Gubernur Kaltara.
Bahkan, Relawan Jaringan YTP telah mengambil formulir di tiga partai politik (Parpol), Selasa (7/5). Pendaftaran di tiga parpol yakni PDIP, NasDem dan PPP. Langkah ini menandai komitmen relawan dalam merangkai jaringan politik yang kuat. Untuk mendukung Yansen dalam pemilihan gubernur yang akan datang. “Dengan visi yang jelas untuk memajukan Kaltara, relawan telah mendaftarkan Yansen di tiga partai politik hari ini (kemarin, Red),” sebut Koordinator Relawan Jaringan YTP, Dicky Umacina.
Menurut dia, Relawan Jaringan YTP tidak hanya terlibat dalam proses pendaftaran. Tetapi juga aktif memberikan sumbangsih pemikiran dan dorongan moral. Mereka berkomitmen memastikan Yansen TP dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh partai-partai politik yang bersangkutan.
“Tujuh partai politik telah kami daftar dan ambil formulir. Selanjutnya beberapa partai diantaranya akan kami datangi lagi, untuk pengembalian formulir,” jelasnya.
Melihat banyaknya partai yang dilakukan pengambilan formulir dan dilakukan pendaftaran. Maka ini menunjukkan adanya dukungan politik yang luas dan beragam bagi Yansen dalam upayanya menjadi Gubernur Kaltara.
Pihaknya, sebagai Tim Relawan Jaringan YTP mendorong Yansen sebagai Gubernur Kaltara. Meskipun ada pertimbangan untuk berpasangan dengan Zainal atau bahkan lainnya, keputusan akhir diserahkan kepada Yansen.
“Kami menegaskan mendukung Yansen dalam kapasitas apapun, dengan siapapun ia berpasangan,” tegasnya.
Relawan YTP telah melakukan komunikasi politik. Mereka menekankan dukungan bukan atas instruksi, melainkan murni atas inisiatif dan keinginan untuk melihat Kaltara dipimpin oleh pemimpin yang berkompeten dan memiliki visi yang jelas. Dengan langkah-langkah yang telah diambil oleh Tim Relawan Jaringan YTP, masa depan politik Kaltara tampaknya akan semakin dinamis.
Sementara itu, pada Pilkada Tarakan, DPD Partai Golkar Tarakan merekomendasikan Anas Nurdin sebagai calon Wakil Wali Kota Tarakan. Rekomendasi kepada pria yang juga merupakan kader Partai Golkar nantinya, akan diserahkan ke tingkat DPW Partai Golkar Kaltara dan diserahkan ke DPP Partai Golkar.
Sekertaris DPD Golkar Tarakan Asrin Saleh mengatakan, berdasarkan rapat internal memprioritaskan untuk mengusung kadernya dalam Pilkada Tarakan. Dari 4 kader Golkar yang mendaftar yakni Siti Laela, Sofyan Udin Hianggio dan Andi Muslim, hanya Anas Nurdin yang terpilih. Ketiga nama sebelumnya dinyatakan belum siap karena alasan masing-masing.
“Sejak awal kami menekankan akan memprioritaskan kader untuk diusung. Sehingga kami mengerucut pada Anas Nurdin sebagai figur tunggal dari kader. Kami tetapkan untuk direkomendasikan ke DPW Kaltara dan akan ditindaklanjuti ke DPP,” ujarnya, Selasa (7/5).
Pengusungan Anas Nurdin turut dibahas bersama DPW dan DPP Partai Golkar. Meski begitu, rekomendasi Anas Nurdin belum sepenuhnya diputuskan. Pihaknya masih menunggu rekomendasi resmi dari DPP Partai Golkar.
“Bukan berarti figur non kader tidak memungkinkan diusung. Tapi dari DPD akan meyakinkan DPP, kader kami harus nomor 1 dan keputusan kami bulat menginginkan Anas menjadi calon Wakil Wali Kota Tarakan. Keputusan di DPP ada pertimbangan lainnya kami serahkan ke DPP,” tuturnya.
Disisi lain, muncul figur baru yang juga mencalonkan sebagai calon Wakil Wali Kota Tarakan, yakni Yulius Dinandus. Pria yang merupakan kader Partai Hanura mengambil formulir penjaringan Pilkada di Sekretariat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tarakan.
Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Kepala Daerah DPC PPP Kota Tarakan, Abdul Khalid mengaku, kehadiran Yulius menjadi hal baru dalam penjaringan Tarakan. Menurutnya, figur Yulius patut diperhitungkan dalam bursa pencalonan bakal calon Wakil Wali Kota Tarakan. Sebab Yulius Dinandus masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Tarakan.
Dia menyatakan, kriteria bakal calon Wakil Wali Kota Tarakan yang bakal diusung oleh PPP Kota Tarakan tentunya merupakan keputusan DPP PPP. Mekanisme pencalonan baik bakal calon Wali Kota maupun Wakil Wali Kota tentunya berdasarkan analisis survei dan rapat internal PPP.
“Hasilnya dari itu semua akan disampaikan ke DPP untuk menjadi dasar dikeluarkannya rekomendasi atau mandat sebagai calon yang akan diusung oleh PPP,” bebernya. (kn-2)