TANJUNG SELOR – Atlet muda Taekwondo asal Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan performa luar biasa di Kejuaraan Taekwondo Piala Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2025 yang berlangsung di Manado, 1–4 Oktober 2025.
Kejuaraan tersebut diikuti lebih dari 1.400 atlet dari berbagai daerah di Indonesia. Hasil membanggakan ditorehkan atlet Kaltara dengan menyabet empat medali emas.
Medali emas dipersembahkan masing-masing dari Rifky, Haikal, Casey dan Abil. Keempatnya tampil dominan sejak babak penyisihan hingga final dan sukses mempersembahkan medali emas. Ketua Dojang EPTA Kaltara Oktovianthinno, menyebut hasil ini sebagai bukti nyata pembinaan atlet muda di Kaltara semakin menunjukkan hasil yang membanggakan.
“Empat atlet yang kita kirim semuanya berhasil membawa pulang emas. Ini tentu jadi kebanggaan besar bagi Kaltara. Namun lebih dari itu, ini momentum untuk terus berbenah. Agar prestasi mereka berlanjut di kejuaraan yang lebih tinggi,” ujarnya, Jumat (3/10).
Menurut Oktovianthinno, kejuaraan ini bukan hanya ajang perebutan medali. Tetapi juga uji mental dan kemampuan menjelang dua kejuaraan besar. Yaitu Kejurnas PPLP di Semarang (15–20 Oktober 2025) dan POPNAS di Jakarta (1–10 November 2025).
“Meski hasilnya sempurna, kami tidak mau cepat puas. Justru kemenangan ini harus menjadi motivasi untuk berlatih lebih keras lagi,” tegasnya.
Sementara itu, Pelatih Nasional Taekwondo Kaltara Sabeum Alfius PB, menilai keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras atlet dan dukungan berbagai pihak. Raihan empat emas ini menjadi sinyal kuat Kaltara siap bersaing dan menegaskan eksistensinya sebagai salah satu daerah dengan potensi besar di dunia olahraga bela diri.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kaltara melalui Dinas Pemuda dan Olahraga, Pengprov TI Kaltara, dan Dojang EPTA yang terus mendukung pembinaan. Tapi perjalanan masih panjang. Sepulang dari Manado, kami langsung fokus latihan untuk Kejurnas dan POPNAS,” jelasnya.
Ajang yang akan ditutup langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara pada Sabtu (4/10), menjadi panggung pembuktian bahwa Kaltara kini bukan sekadar peserta pelengkap dalam dunia Taekwondo nasional. (kn-2)