Nilai Impor Kaltara Meningkat 218,19 Persen

KOMODITI NON MIGAS: Nilai impor Provinsi Kalimantan Utara mengalami peningkatan 218,19 persen mencapai USD 115,70 juta. 

TANJUNG SELOR – Pada Mei lalu, impor Provinsi Kalimantan Utara mengalami lonjakan signifikan, jika dibandingkan April 2024. Nilai impor meningkat 218,19 persen mencapai USD 115,70 juta.

Peningkatan ini sepenuhnya berasal dari komoditi non-migas. Karena komoditi barang migas tidak tercatat melakukan impor pada bulan tersebut. Peningkatan nilai impor pada Mei 2024 didorong oleh lonjakan nilai impor komoditi barang hasil industri, yang mencapai USD 115,22 juta atau naik 221,73 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Sebaliknya, impor hasil tambang mengalami penurunan sebesar 12,41 persen menjadi USD 0,48 juta. Sedangkan sektor pertanian tidak mencatat transaksi impor pada bulan Mei,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, belum lama ini.

Baca Juga  Harap Dukungan Kampanye UMKM Lokal

Secara kumulatif, nilai impor Provinsi Kalimantan Utara periode Januari hingga Mei 2024 mencapai USD 456,38 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, terjadi peningkatan 212,79 persen. Peningkatan ini menunjukkan tingginya permintaan terhadap komoditi non-migas di wilayah ini.

Pada Mei 2024, impor non-migas Kalimantan Utara mencapai USD 115,70 juta. Negara-negara asal impor terbesar yakni Tiongkok, Swedia, Singapura, Italia, Malaysia, dan Afrika Selatan. Nilai impor dari masing-masing negara tersebut USD 63,85 juta, USD 43,33 juta, USD 7,09 juta, USD 0,86 juta, USD 0,48 juta, dan USD 0,10 juta.

Baca Juga  KKP akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Jika dibandingkan dengan April 2024, impor non-migas pada bulan Mei 2024 mengalami peningkatan signifikan sebesar 218,19 persen. Ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan bahan baku industri di Kalimantan Utara.

“Secara kumulatif, nilai impor non-migas pada periode Januari-Mei 2024 mencapai US$ 455,71 juta, mengalami peningkatan sebesar 213,70 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023,” tuturnya.

Baca Juga  Nilai Tukar Petani di Kaltara Menurun

Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang pesat di Kalimantan Utara, terutama dalam sektor industri. Dengan peningkatan impor yang signifikan ini, Provinsi Kalimantan Utara diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonominya, khususnya di sektor industri.

“Kami berharap bahwa tren positif ini akan terus berlanjut. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah,” harapnya.

Lonjakan impor ini menjadi sinyal positif bagi Kalimantan Utara, menunjukkan bahwa provinsi ini semakin terintegrasi dalam perdagangan global dan memiliki daya tarik bagi berbagai komoditi internasional, terutama di sektor industri non-migas. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini