TARAKAN – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan mendapati barang berupa pakaian bekas dari penumpang internasional, di Pelabuhan Malundung Tarakan.
Selain itu, didapati juga sepatu bekas dalam jumlah banyak. “Kadang-kadang edukasi ini masih kurang. Ada ditemukan satu koper berisi sepatu bekas. Akhirnya kami tindak (sita). Orangnya kami beri penjelasan dan pengertian, mereka memahami. Jadi sudah kami tindak, engga masuk,” jelas Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tarakan Johan Pandores, Senin (22/1).
Ada juga penumpang didapati membawa handphone yang dibeli dari luar negeri dan dikenakan bea masuk. Nantinya barang-barang yang disita akan diproses sesuai ketentuan. Salah satunya penyelesaian bisa dilakukan pemusnahan atau dilelang.
“Ada memang penumpang yang belum tahu (barang bekas dilarang masuk ke Indonesia). Alasannya untuk oleh-oleh, tapi satu koper gede sepatu bekas semua isinya. Kalau barang bekas bawaan (pribadi) engga masalah,” jelasnya.
Bagi penumpang hanya dikenakan sanksi administratif. Berbeda dengan penumpang yang mencoba menyelundupkan barang dan bisa dikenakan sanksi pidana. Namun demikian, pihaknya akan melakukan sosialisasi kembali kepada penumpang internasional. Salah satunya custom declaration atau deklarasi pabean akan diberlakukan secara online.
Sebab selama ini masih menggunakan formulir secara manual. Namun pihaknya harus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. “Itu kan lebih simpel, datanya lebih banyak terkumpul. Termasuk juga antrean. Pra sarana juga menjadi catatan kami,” tuturnya.
Johan menegaskan, akan bekerjasama dengan agen kapal terkait sosialisasi aturan barang yang tidak boleh dibawa, dilarang dan dibatasi. Salah satunya sosialisasi berupa pamflet atau tayangan digital di dalam kapal. Dalam proses embarkasi dan debarkasi, rata-rata ada 50-100 penumpang. Dimungkinkan nantinya akan ada satu kapal lagi yang akan melayani rute internasional.
Sehingga ada dua kapal yang akan tiba dan berangkat dalam sepekan, kecuali hari Minggu. “Biasanya dua jam sebelum kapal tiba atau berangkat, kami sudah standby,” pungkasnya. (kn-2)