Realisasi Keuangan Masih 22,23 Persen

REALISASI PENGERJAAN: Gedung Sekretariat Pemprov Kaltara yang sudah ditempati meskipun masih dalam tahap pengerjaan.

TANJUNG SELOR – Proyek-proyek infrastruktur yang menjadi kewenangan Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR Perkim) Kalimantan Utara menghadapi sejumlah tantangan dalam pelaksanaannya.

Hingga saat ini, realisasi keuangan baru mencapai 22,23 persen dari total anggaran Rp 167,7 miliar. Kepala Bidang Cipta Karya Ayub Reydon Lumban mengungkapkan, dari 237 kontrak proyek yang direncanakan, baru 134 yang sudah berkontrak. Sisanya masih dalam antrean di Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP), menunggu keluarnya dokumen kontrak.

Banyak di antara proyek tersebut merupakan proyek Penunjukan Langsung (PL), sementara hanya beberapa proyek besar yang melalui proses lelang. “Dari semua paket lelang, mungkin hanya sekitar 10 yang besar-besar. Seperti proyek DPR, Gedung Sekretariat, dan Gedung Kantor Gubernur lama. Selebihnya proyek-proyek kecil yang dilakukan dengan mekanisme PL,” jelasnya, Selasa (3/9).

Baca Juga  Bulan Depan Gaji Ke-13 Cair

Beberapa proyek besar yang saat ini sudah dikerjakan, antara lain pembangunan Asrama Sumboho, Gedung Serbaguna Polda, dan Menara Masjid di Tarakan. Namun, proyek-proyek ini menghadapi tantangan, seperti kebutuhan perpanjangan waktu atau optimalisasi pekerjaan. Terutama untuk proyek-proyek yang waktunya sudah tidak seimbang dengan jumlah anggaran yang tersedia.

Ayub menyatakan tren realisasi keuangan di Cipta Karya biasanya mencapai 80-90 persen setiap tahunnya. Namun, untuk tahun ini, meskipun optimisme masih ada, beberapa proyek mungkin harus diprioritaskan.

Baca Juga  Minimal 10 Persen dari DPT

“Proyek yang dianggarkan melalui APBD Murni menjadi prioritas. Sementara proyek yang didanai melalui APBD Perubahan akan disesuaikan dengan situasi di lapangan,” terangnya.

Untuk tahun ini, pihaknya masih optimis bisa mencapai realisasi yang baik. Selain itu, salah satu kendala utama yang dihadapi masalah material yang sebagian besar harus didatangkan dari luar daerah.

Baca Juga  Debat Publik Wujud Pendidikan Politik Masyarakat

“Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam beberapa proyek dan berdampak pada rendahnya tingkat realisasi keuangan,” kata dia.

Ayub menekankan pentingnya strategi optimalisasi pekerjaan. Terutama bagi proyek-proyek yang mengalami keterlambatan. Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelesaikan proyek yang sudah berjalan sesuai jadwal, meskipun menghadapi berbagai tantangan.

“Kami akan terus memantau dan mengoptimalkan pekerjaan yang ada. Meskipun ada kendala, seperti masalah waktu dan material. Kami tetap berupaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” ujarnya.

Dengan berbagai tantangan yang ada, Bidang Cipta Karya, Dinas PUPR Perkim Kaltara tetap berkomitmen menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur yang telah direncanakan. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini